
Liputan : Tim batarapos.com
Luwu Timur, batarapos.com – Berawal dari niat sedekah salah satu pengurus PT Rapatel di Desa Bangun Jaya, kecamatan Tomoni, malah dilaporkan dan diberitakan salahgunakan tabung gas elpiji 3 kg.
Selain menuding penyalahgunaan tabung elpiji, Oknum yang mengaku wartawan inisial MS yang dikenal sebagai tim salah satu calon Bupati di Luwu Timur juga diduga melakukan rekayasa tulisannya memelintir hal tersebut ke ranah politik.
Owner PT Rapatel, Padli sangat menyayangkan ulah oknum tersebut, dimana dalam tulisannya sangat beropini yang dapat menimbulkan kegaduhan jelang pilkada ini, sementara pembayaran tabung elpiji tersebut sebagai sedekah pribadi kepada masyarakat yang berhak menerima melalui pengelola Bumdes namun dipelintir ke politik.
“ Inilah sulitnya kalau tim paslon merangkap wartawan, sedekah pribadi pun digiring ke politik, dan bukan baru kali ini saya lakukan atas nama pribadi saya, sejak dahulu ini saya lakukan secara pribadi maupun patungan, seperti pengadaan rumah dan sembako, kenapa tidak persoalkan itu,” Ungkap Padli.
Padli geram lantaran dalam tulisan MS menyebutkan bahwa 150 tabung elpiji itu dibeli oleh PT Rafatel dari Bumdes selanjutnya PT Rafatel yang akan membagikan ke masyarakat.
“ Perlu kami jelaskan bahwa Perusahaan ini memang kerja sama dengan Bumdes dalam penyaluran internet bukan kerja sama tabung gas, jadi tulisan anda itu salah, kemudian dia katakan perusahaan yang akan bagikan juga salah besar, saya secara pribadi bayar ke Bumdes, bahkan nama penerima pun saya tidak tahu, saya bayar, silahkan Bumdes yang salurkan ke orang yang tepat,” Ujar Padli.
Padli menegaskan kepada oknum wartawan agar tidak asal menulis berita yang pada akhirnya merugikan perusahaan.
“ Jangan bawa bawa nama perusahaan bos, karena ini sifatnya sedekah pribadi, toh yang dapat pribadi saya tidak tau siapa siapa, saya pasrahkan ke pihak bumdes agar berkoordinasi kepada pemerintah desa untuk diberikan kepada yang betul betul masyarakat desa bangun jaya yang layak,” ucapnya.
Ketua Bumbes Bangun Jaya, Sutarman pun turut geram lantaran apa yang disampaikan ke oknum yang mengaku wartawan inisial MS tidak sesuai dengan apa yang ditulis dimedianya.
“ Ada beberapa tulisannya yang direkayasa, saya tidak pernah bilang malah dia tulis, seperti yang dia tulis PT Rapatel yang akan bagikan kemudian PT Rafatel kerjasama tabung elpiji itu tidak benar, dan apa yang dia beritakan itu mereka pelintir ke politik itu tidak benar,” Beber Sutarman.
Dia juga menjelaskan bahwa penyaluran elpiji 3 kg itu sudah sesuai dengan aturannya, yang hanya diperuntukkan bagi rumah tangga dan usaha mikro, Pengguna LPG 3 kg wajib mendaftar, Pembelian LPG 3 kg bersubsidi diwajibkan menggunakan KTP.
“ Mengingat jumlah tabung terbatas, maka dilakukan pendataan untuk klasifikasi warga yang layak mendapatkan tabung 3 kg Subsidi, dimana pembayarannya sudah dilakukan diawal sebelum tabung datang oleh salah seorang warga desa Bangun Jaya yang kebetulan salah seorang Direksi Perusahaan Penyedia Jasa Internet, hal ini hanya sifatnya Beliau bersedekah membayarkan Tabung itu dan memasrahkan nama nama penerimanya kepada pihak Bumdes, mana yang layak untuk mendapatkan tabung tersebut,”Tutur Sutarman.
Direktur Bumdes Bangunjaya juga mengakatan bahwa sejak dibayarkan tabung gas elpiji itu, memang ada oknum PNS yang datang marah-marah ke Bumdes lantaran tidak kebagian tabung elpiji 3 kg yang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu, karena tidak dapat jatah tabung subsidi, oknum PNS itu pun langsung mengunggah kekesalannya di mesia sosial.
Terpisah, Kapolsek Mangkutana AKP. Simon Siltu menegaskan bahwa pemanggilan direktur Bumdes Bangunjaya untuk dikonfirmasi terkait pengaduan MS hanya diarahkan untuk lebih memperbaiki regulasi penyaluran, dan dalam pemeriksaannya tidak terkait dengan Politik.
“ Awalnya MS yang lapor lewat telepon masalah ini, kita sudah panggil ketua bumdes untuk konfirmasi terkait pengaduan, karena kami semua respon keluhan masyarakat, jadi kami panggil Bumdesnya untuk arahkan agar penyalurannya lebih baik lagi, kalau terkait kami periksa ada unsur politiknya itu tidak benar, kami tidak bahas soal politik dalam masalah itu saat dikonfirmasi,” Tegas Kapolsek.