Luwu Timur, batarapos.com – Ditengah pandemi covid 19, berbagai cara digunakan untuk tetap melakukan proses belajar bagi siswa-siswi, salah satunya adalah sistem daring atau online.
Lain halnya sistem yang digunakan oleh siswa-siswi SDN 135 Binano di Desa Lampenai, Kecamatan Wotu, Luwu Timur menggunakan sistem luring atau luar jaringan.
Sistem luring ini sama halnya dengan tatap muka belajar, namun untuk tetap menjaga protokol kesehatan siswa, pihak Sekolah membagi beberapa kelompok, minimal siswa dalam satu kelompok sebanyak 5 orang dan maksimal 8 orang.
“Sistem belajar ini disebut luring, dimana kami sebagai guru mengajar secara langsung dan berkelompok, minimal lima orang dan maksimal delapan orang siswa perkelompok” Kata Roselya salah satu guru di SDN 135 Binano.
Selain itu, pihak sekolah juga menerapkan jaga jarak untuk siswa dan tetap menggunakan masker saat proses belajar berlangsung.
Saat ini, sebagian siswa-siswi melaksanakan proses belajar di salah satu pos kamling sebagai tempat terbuka, hal itu dilakukan agar sirkulasi udara terjaga sebagaimana intruksi pemerintah pusat.
“Untuk proses belajar kita tetap mengedepankan protokol kesehatan, dimana siswa tetap jaga jarak dan menggunakan masker saat belajar, kita juga memilih pos ini sebagai objek belajar karena sirkulasi udara yang bebas sebagaimana intruksi pemerintah pusat” Tuturnya.
Pihak sekolah juga menerapkan sistem luring ini mengingat semua siswa tidak memiliki android sebagai sarana belajar daring, meski memiliki nadroid kata guru kelas, kendala kembali pada pembelian paket data, dimana orang tua siswa di sekolah tersebut rata-rata bekerja sebagai petani yang hanya mengandalkan hasil panen untuk kebutuhan sehari-hari.
“Sekolah lain banyak yang menggunakan sistem online, namun kami banyak pertimbangan untuk menerapkan itu, karena di sekolah kami ini orang tua siswa mayoritas bekerja sebagai petani, untuk kebutuhan sehari hari saja sangat sulit, sehingga tidak mungkin dapat dupaksakan untuk membeli android dan paket data” Ungakpnya.
Proses belajar mengajar dengan sistem luring ini untuk tahun ajaran baru, telah dilaksanakan dua kali pertemuan, dimana pihak sekolah akan terus menerapkan sistem ini hingga situasi covid 19 kembali dinyatakan normal. (Mus).