Pangkep, batarapos.com, – Seorang Imam Masjid Nurul Islam, Pulau Badi, Desa Mattiro Deceng, Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkep, Sulsel. Kabarnya diteror orang tak dikenal (OTK) dengan fitnah melalui tulisan surat kaleng serta coretan pada dinding.
Tulisan tersebut menyebut fitnah kepada Imam yang bersangkutan bahwa telah mencuri atau menyelewengkan uang dari celengan masjid yang biasa dikelolanya. Hal ini bahkan informasinya dilakukan oleh pelaku teror sudah beberapa kali.
Sehingga peristiwa ini membuat Imam Masjid Nurul Islam merasa aktifitas sehari-harinya kini telah terganggu, terutama ketika saat mengatur pengelolaan keuangan yang masuk maupun keluar untuk keperluan kebutuhan masjid. Tidak hanya itu jiwanya terasa terancam dengan fitnah yang lebih kejam dari pembunuhan.
“Entah motif apa sehingga pelaku yang menulis surat itu terkesan (tega) berani menuduh saya yang tidak saya lakukan,” tutur Imam Masjid Nurul Islam H.Ramli. Minggu, 7/5/2023.
Dikatakannya dengan tegas, bahwa serangan fitnah itu sudah berapa kali dilontarkan secara tertutup atau terselubung dengan berbagai macam jenis cara maupun tekhnik khusus tersendiri agar identitas dari perbuatan maupun tujuan sebenarnya cukup sulit untuk diketahui, yang dibuat oleh pelaku diduga untuk mencederai tidak hanya sekedar nama baik semata kepadanya selaku Imam Masjid.
Padahal menurut dia, dana-dana masjid tersebut telah dikelola dengan jujur dan sebaik mungkin seperti melalui peranan bendahara, demikian halnya dengan laporan keuangannya juga dilakukan secara transparan sebagaimana seharusya dan semestinya bahkan hingga diperdengarkan menggunakan pengeras suara masjid tersebut di setiap Jumat kepada para jemaah maupun masyarakat luas.
Akibat peristiwa ini telah membuat masyarakat serta para tokoh masyarakat sekitarnya kini turut ikut merasa resah. Mereka menjadi khawatir, teror tersebut nantinya telah terus berkembang hanya akan berdampak luas dan bisa mencapai pada titik konflik ditengah masyarakat, terlebih jika terus terulang dan atau sampai tidak terungkap. Seperti suasana panas yang dirasakan oleh jajaran Pemerintah Desa setempat.
“Kami siap dampingi pak imam untuk melapor ke pihak kepolisan atas tuduhan pencurian kepada imam masjid kami”, ucap Kepala Desa Mattiro Deceng, H.Idris. Kepada awak media.
Pihaknya atas nama pemerintah desa menyesalkan adanya peristiwa ini lantaran telah melukai hati warga serta para tokoh masyarakat Desa Mattiro Deceng. Idris menyatakan mengutuk keras tindakan kriminal tersebut terhadap Imam Masjid Nurul Islam Pulau Badi.
Pihak keluarga dari Imam Masjid Nurul Islam Pulau Badi. Diketahui bernama Muh. Agus sekaligus CEO media SimpulRakyat.co.id adalah merupakan anak H. Ramli.
Bahkan menyatakan sangat tegas tidak terima ayahnya difitnah. Agus mendesak pihak kepolisian untuk segera mengusut dan menemukan pelaku tersebut secara serius.
“Kami berharap agar Pemerintah Desa Mattiro Deceng dan pihak Polsek Liukang Tupabbiring lebih pro aktif mengusut tuntas kejadian tersebut, sehingga tidak ada lagi korban yang dirusak namanya oleh oknum provokator yang hanya ingin melihat warga Pulau Badi resah”, jelasnya.
Selain itu, Agus meminta aparat kepolisian setempat agar bergerak cepat mengungkap kasus ini untuk mencegah konflik yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Pulau Badi.
“Imam masjid itu simbol sakral bagi umat Islam, jadi segera tuntaskan, kami percayakan kepada aparat penegak hukum sepenuhnya,” papar Agus.
Tim batarapos.com/zul