Liputan : Tim batarapos.com
Luwu Timur, batarapos.com – PT Vale Indonesia Tbk, menerima kunjungan Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina, di Sorowako, kecamatan Nuha kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Kamis 07 November 2024.
Kunjungan Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya ke Luwu Timur sebagai wujud kolaborasi dengan PT Vale Indonesia sebagai perusahaan tambang nikel di kabupaten Luwu Timur.
Kedatangan rombongan PT Pertamina Patra Niaga disambut langsung oleh Direktur & Chief Operation and Infrastructure Officer PT Vale, Abu Ashar dan jajaran karyawan PT Vale serta dua perusahaan kontraktor PT Vale, yakni PT Trakindo danPT United Tractors di area Solia Hill.
Kolaborasi antara PT Pertamina dan PT Vale juga sebagai wujud dan komitmen perusahaan mendorong industri pertambangan hijau dalam penggunaan Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) atau Pertamina Renewable Diesel.
PT Vale Indonesia adalah perusahaan pertama di sektor pertambangan Indonesia yang mengadopsi Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) atau Pertamina Renewable Diesel dalam operasional alat berat, Inovasi ini mendukung target nasional Net Zero Emission 2060 dan pengurangan emisi karbon sebesar 33% pada 2030.
Penggunaan HVO diterapkan di PT Vale pada dua unit truck tambang Komatsu dan Caterpillar dengan kapasitas 100 ton, yang diuji coba selama satu bulan mulai 15 Oktober hingga 14 November 2024, hasil uji coba menunjukkan peningkatan efisiensi yang signifikan dalam operasional, serta pengurangan emisi karbon hingga 70 persen.
Penggunaan HVO juga terbukti mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 80 persen dibandingkan dengan diesel konvensional selama masa ujicoba.
Direktur & Chief Operation and Infrastructure Officer PT Vale, Abu Ashar, menegaskan bahwa inisiatif ini sejalan dengan strategi besar perusahaan dalam dekarbonisasi dan pengurangan jejak karbon.
“ Penggunaan HVO merupakan langkah strategis dalam mencapai target dekarbonisasi kami, selain mendukung efisiensi operasional, bahan bakar ini membantu mengurangi dampak lingkungan secara signifikan. Kami bangga menjadi pelopor dalam inovasi ini di sektor pertambangan Indonesia,” Sambut Abu Ashar.
Abu Ashar juga menekankan pentingnya langkah ini dalam skala industri yang lebih luas, Dengan adopsi bahan bakar terbarukan seperti HVO, PT Vale berharap ini menjadi standar baru dalam industri pertambangan dan mendorong perusahaan lain untuk mengambil langkah serupa.
“ Hanya dengan kolaborasi dan inovasi diseluruh industri kita bisa mencapai target Net Zero Emission secara nasional,” bebernya.
Penggunaan HVO juga memberikan berbagai manfaat lain dalam operasional PT Vale, termasuk peningkatan kinerja mesin truck tambang, perpanjangan usia mesin, serta pengurangan konsumsi bahan bakar secara keseluruhan.
Selain itu, dengan emisi yang lebih bersih, PT Vale dapat terus beroperasi tanpa khawatir mencemari lingkungan sekitar.
Dalam sambutannya, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya, menyatakan kolaborasi ini sebagai langkah nyata menuju keberlanjutan industri di Indonesia.
“ Pemanfaatan HVO, Pertamina Renewable Diesel tidak hanya menjadi solusi bahan bakar berkelanjutan, tetapi juga mendukung efisiensi operasional di industri tambang. Ini pun sejalan dengan tujuan pemerintah dan komitmen kami dalam mewujudkan swasembada energi, dimana produk HVO sendiri memiliki nilai TKDN lebih dari 99 persen, Kami berharap kolaborasi ini menginspirasi sektor lain untuk beralih ke energi bersih demi masa depan yang lebih hijau,” Ungkapnya.
Selain penggunaan HVO, PT Vale terus berinovasi dalam penerapan energi bersih, seperti penggunaan kendaraan listrik dan boiler berbasis energi terbarukan di operasional tambang.
PT Vale juga telah menggunakan biochar sebagai pengganti batubara dalam kiln, dengan target penerapan penuh pada tahun 2027.
Dengan berbagai inisiatif ini, PT Vale semakin memantapkan posisinya sebagai pelopor dalam industri pertambangan hijau di Indonesia.
Langkah strategis ini tidak hanya mendukung pencapaian Net Zero Emission 2060, tetapi juga membuka jalan bagi industri lain untuk turut serta dalam upaya global menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan rendah emisi karbon.
Industri pertambangan diharapkan mengikuti jejak PT Vale dengan mengadopsi bahan bakar dan teknologi ramah lingkungan yang terbukti meningkatkan efisiensi operasional sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, perusahaan, dan penyedia energi seperti Pertamina, Indonesia berpotensi menjadi pemimpin global dalam transisi energi bersih.