Liputan : Tim
Luwu Timur, batarapos.com – Agrowisata kebun nanas di desa Tabarano kecamatan Wasuponda, kabupaten Luwu Timur, Sulawesi selatan menduia.
Ya, kebun nanas dengan hamparan lahan seluas 5 hektare ini yang dulunya adalah lahan kritis mudah terbakar dan longsor, kini disulap menjadi kebun nanas yang jumlahnya sudah mencapai 30 ribu pohon.
Tetntunya, lahan tandus yang tidak produktif ini berhasil dimanfaatkan menjadi penyumbang ekonomi masyarakat khususnya di desa tabarano dan secara umum di Luwu Timur berkat kolaborasi antara PT Vale Indonesia dan pemerintah desa Tabarano.
Kepala Desa Tabarano, Rimal Manukallo mengatakan bahwa kebun nanas yang saat ini dikelola oleh kelompok Ponda’ta sudah memproduksi sekitar 600an buah nanas selama dua kali panen
“ Panen pertama itu sekitar lebih tiga ratus buah pada akhir tahun 2023, panen kedua juga tiga ratusan lebih buah, itu nilai jualnya per kilogram lima belas ribu, satu buah itu kisaran empat sampai lima kilogram,” Kata Kades Tabarano saat dikunjungi media, Minggu 27 Juli 2025.
Menurutnya, hasil panen ini masih dikelola secara langsung oleh kelompok menjadi bahan makanan siap saji, untuk pelayanan penjualan per buah sangat terbatas mengingat kebutuhan pengelolaan kelompok juga masih kekurangan.
Selain mengasilkan, kebun nanas ini juga menjadi spot unik bagi para pengunjung, dimana hampir tiap pekan pengunjung dari berbagai wilayah di Luwu Timur maupun luar Luwu Timur berkiunjung ke kebun nanas ini.
Pemerintah Desa Tabaro dan PT Vale akan terus berkolaborasi dalam meningkatkan kebun nanas yang sudah mendunia ini, sebagai wujud peningkatan ekonomi masyarakat dan komitmen dalam mejaga kelestarian alam.
