Luwu Timur, batarapos.com – Manajer Pabrik Kelapa Sawit PT. Mandiri Palmera Agrindo (MPA) di Desa Asana Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur, membantah jika limbah pabrik mengalir ke permukiman warga.
Dedi menegaskan bahwa limbah yang keluar dari kolam penampungan itu tidak mengalir ke permukiman warga di Desa Asana menurutnya limbah itu meluber hanya diarea pabrik.
“ Bukan di permukiman warga mengalirnya itu limbah tapi di area pabrik saja, itu kan ada gerbang, kalau yang di sungai itu kontaminasinya kan tidak lama karena kejadiannya tidak lama juga, dari jam lima subuh,” Dalihnya saat dikonfirmasi, Sabtu (25/6/22).
Saat ditanya apa penyebab sehingga limbah itu meluber dari kolam penampungan, Dedi sang manajer enggan menjawab.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Luwu Timur langsung mendatangi lokasi setelah mendapat laporan adanya aliran limbah dari kolam penampungan.
“ Jadi ternyata penyebabnya sampai limbahnya keluar itu karena adanya pipa yang tersumbat saat dilakukan sirkulasi dari kolam 7 ke kolam 4, sehingga mengalir ke draenase dan sungai, kami kemarin focus di area kolam dan draenase blum sampai ngecek ke sungai,” Ujar Baso selaku fusngsional Pengendali Dampak Lingkungan (PEDAL) DLH Luwu Timur.
Saat ini menurut Baso, tengah dilakukan penambahan kolam, sementara untuk limbah yang meluber dari kolam, pihak PT. MPA harus membuat laporan terlebhih dahulu ke DLH, DLH juga mengingatkaan agar perusahaan lebih safety lagi mengingat kolam penampungan sangat dekat dari aliran sungai.
“ Ada penambahan kolam sekarang, kalau soal limbah yang meluber itu mereka harus buat laporan ke kami kejadiannya seperti apa dan dampaknya,” Katanya.
Sementara warga Dusun Saele Desa Asana inisial NS mengungkapkan bahwa air limbah itu tumpah langsung ke sungai dan draenase, aliran limbah pabrik kelapa sawit itu diduga berdampak terhadap delapan Desa, yakni Desa Asana, Lewonu, Lanosi, Laro, Lambara Harapan, Balobalo, Bawalipu dan Desa Mabonta melalui aliran sungai.
“ Apanya tidak mencemari sementara air limbah yang dari kolam penampungan itu tumpah langsung ke sungai induk melalui sungai kecil dari kolam, kami punya dokumentasinya, itu berdampak terhadap delapan Desa, karena air sungai itu juga digunakan untuk persawahan,” Ungkap NS.
NS berharap agar pihak perusahaan memperhatikan terutama soal limbahnya, karena kejadian yang sama sudah sering terjadi, dinas terkait juga diharap member sanksi tegas kepada perusahaan yang kerap lalai dalam penganangan limbah.
“ Kejadian seperti ini sudah sering terjadi, pihak perusahaan harus perhatikan ini, jangan korbankan masyarakat, harapan kami juga agar Dinas Lingkungan Hidup member teguras tegas terhadap perusahaan jangan dibiarkan begini terus,” Harap NS.
Tim batarapos.com