Luwu Timur, batarapos.com – Menunggu niat baik dari managemen PT Vale terkait penjelasan pemutusan hubungan secara sepihak, namun sampai saat ini belum ada tanggapan, Lusiana Group Indonesia tempuh jalur hukum.
Diketahui, pihak PT Vale melalui direktur SCM (Asril) Melayangkan surat pemutusan kontrak kerja kepada PT Lusiana Group Indonesia dengan tuduhan penagihan fiktif, darinya itu PT Lusiana meminta penjelasan secara internal kepada pihak Vale akan tuduhan yang dimaksudkan.
Sebelumnya dengan niat baik PT Lusiana Group Indonesia dan Asosiasi Kontraktor Lokal Luwu Timur (AKL LUTIM) menawarkan pengujian perkara dengan cara kekeluargaan agar permasalahan ini dapat dilihat dengan jernih dan adil, namun tidak ada tanggapan yang diberikan oleh pihak PT Vale Indonesia.
Kuasa Hukum PT Lusiana Group Indonesia, saat ditemui di bukit agro desa Tabarano, kecamatan Wasuponda, pada Kamis (9/01/2020) menyatakan bahwa dirinya dan kliennya telah melaporkan managemen PTVI ke Polda Sulsel dengan dugaan tindak pidana menempatkan keterangan palsu dan atau pencemaran nama baik, serta melakukan gugatan perdata kepada PT Vale di Pengadilan Negeri Palopo.
Namun pada panggilan pertama oleh penyidik Polda Sulsel dan Pengadilan Negeri Palopo, pihak PT Vale mangkir tidak menghadiri panggilan tersebut.
Untuk itu, kuasa hukum PT LGI Effendi SH., berharap kepada PT Vale agar koperatif dalam memenuhi panggilan pihak berwenang dalam hal ini penyidik Polda Sulsel dan Pengadilan Negeri Palopo.
Darinya pihak kuasa hukum meminta kepada yang berwenang untuk melakukan penjemputan paksa dan melakukan penahanan jikalau pada panggilan kedua saat ini pihak PT Vale kembali mangkir, karena tidak koperatif sehingga mempersulit proses pemeriksaan.
“Kami meminta kepada pihak berwenang untuk melakukan penjemputan paksa dan melakukan penahanan karena tidak koperatif sehingga mempersulit proses pemeriksaan,” tegas Effendi SH. (AR)
