Jeneponto, batarapos.com – Sekitar 16 jam lamanya Masjid Ar Rahman Ganrang Batu disegel (ditutup) oleh OTK dan dibuka paksa kembali oleh Warga Desa Kayuloe, kecamatan Turatea, kabupaten Jeneponto. Jumat (5/6/2020).
Sekitar pukul 01.00 wita Masjid Ar Rahman Ganrang Batu dipalangi oleh OTK sehingga Masyarakat tidak dapat melaksanakan sholat di Masjid.
Diketahui sebelumnya terdapat masalah terkait dengan adanya warga masyarakat Ganrang Batu dan sebagian warga Dusun Kayuloe tidak suka lagi dengan Imam Desa Kayuloe Timur.
Salah satu warga mengugkapkan bahwa awal masalah dari zakat fitrah.
“Awalnya masalah Zakat fitrah terus Imam Desa mengumumkan di Masjid Ar-Rahman bahwa yang punya anak belajar mengaji di Masjid Ar-Rahman yang tidak membawa zakat fitrahnya ke Masjid Ar-Rahman, maka anaknya yang belajar mengaji disini saya akan suruh pulang,” ungkap warga.
Disitulah sebagian warga Dsn. Kayuloe marah dan meminta agar tidak menjadi imam Desa di Desa.Kayuloe.
Menyikapi permasalahan tersebut, BhabinKamtibmas Desa. Kayuloe Timur, BRIPKA ASRI JAYA bersama Kapolsek Binamu AKP H.SYAMSUDDIN.K SE, Kasat Intel IPTU JABAL NUR.SH bersama Personel Intel Polres Jeneponto dan Polsek Polsek Binamu melakukan penyelidikan terkait OTK yang menutup Masjid.
Setelah dilakukan penyelidikan, Pelaku penutupan pintu Masjid tersebut ada keterlibatan NR dan warga, selanjutnya dilakukan mediasi masalah penyegelan Masjid Ar-Rahman di Dusun Kayuloe, Desa Kayuloe Timur dan disepakati bersama.
NR bersama warga tidak akan mengulangi perbuatan tersebut dan meminta kepada Iman Desa Kayu Loe Timur untuk meminta maaf kepada masyarakat Dusun Kayuloe sehubungan dengan adanya kata-kata yang menyinggung masyarakat.
Situasi Masjid Ar-Rahman telah dibuka dan bisa digunakan kambali seperti biasanya guna untuk kepentigan orang banyak.
Terkait permasalahan tersebut, tidak ada proses hukum yang berjalan karena permasalahan tersebut langsung dimediasi dan sudah selesai. (Ridwan Tompo)
