Morowali, batarapos.com – Ketua group Operator Crane Indonesia Morowali menegaskan agar Kementrian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Republik Indonesia (RI) mencabut izin produksi PT. Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Pernyataan tegas Operator Crane Indonesia itu disampaikan langsung ketua Group Crane Indonesia Morowali, Usman Sangga, Kamis 5 Januari 2023, menyoal dugaan tidak adanya perhatian PT. GNI terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) karyawan.
Menurut Usman, Meski ribuan karyawan telah menggelar aksi mogok kerja beberapa waktu lalu namun pihak perusahaan tetap mengabaikan K3 karyawan, mirisnya kata dia, insiden kerap terjadi di perusahaan tersebut, hingga menelan korban karyawan operator Crane beberapa waktu lalu.
“Saya atas nama USMAN SANGGA selaku ketua group operator crane Indonesia membuat pernyataan atau statement kepada PT GNI dan pemerintah kabupaten Morowali Utara, juga meminta dan menegaskan kepada mentri Tenaga kerja Indonesia agar turun menindaki atau mencabut langsung surat izin sementara PT. GNI tidak boleh produksi sebelum melakukan evaluasi dan membenahi K3 sesuai dengan aturan tenaga kerja, sebagaimana yang dimaksud dalam UU nomor 21 tentang Alat Pelindung Diri (APD), karyawan tidak dibolehkan bekerja sebelum perusahaan memberikan APD kepada mereka,” Tegasnya.
Dia juga menyayangkan tindakan pihak perusahaan saat berlangsung aksi mogok kerja, dimana pihak perusahaan mengabaikan aksi mogok kerja karyawan dengan cara mengirim tenaga kerja untuk menggantikan karyawan yang tengah aksi sehingga pabrik terus beroperasi.
“Sangat disayangkan, sementara mogok kerja disana lalu tiba-tiba manejemen kirim tenaga kerja dari OSS Morosi, jadi pabrik tetap jalan, padahal sudah jelas sekali dalam aturan bahwa perusahaan tidak boleh menggantikan karyawan yang sedang melakukan aksi demo atau mogok kerja dengan karyawan lain karena itu bisa menimbulkan konflik, sampai saat ini belum ada perubahan masalah K3 di PT. GNI, Padahal Bupati sudah turun tangan untuk merevisi semua K3 yang ada di PT. GNI tapi kenyataannya mereka tetap saja produksi,” Ucap Usman.
Mewakili operator Crane, Usman juga mendesak Bupati Morowali Utara agar apa yang disampaikan saat aksi mogok kerja berlangsung dapat terealisasi tidak hanya sekedar penenang aksi karyawan.
“Apakah kata-kata Bupati hanya pemanis saja, ataukah hanya meredam aksi karyawan PT. GNI, harus jelas ada kesepakatan secara tertulis untuk menertibkan K3 di PT. GNI dan menghapus semua aturan sepihak dari manejemen PT. GNI serta menaikkan gaji atau upah buruh disana,” Kata Usman Sangga.
Tim batarapos.com