Bone, batarapos.com – Akses jalan Kabupaten yang menghubungkan antar Kecamatan Lappariaja menuju Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan kembali mendapat perbaikan disekitaran lokasi longsor, Sabtu (22/8/2020).
Dari pantauan batarapos.com dilokasi terlihat dua orang yang mengaku sebagai pekerja berasal dari kota Bone sedang beraktivitas menggali sepanjang saluran drainase yang sebelumnya tertimbun oleh tanah tepatnya disamping jalan yang longsor.
Dalam keterangannya pun ia bekerja berdasarkan intruksi oleh H. Hamsa yang diketahuinya sebagai pemborong diproyek tersebut melalui pelaksana kegiatan atas nama Nasir yang disebutnya dari Dinas PU Kabupaten Bone.
“Empat puluh meter saja mau dikerja ini (Khusus Drainase saja), seandanya digali dulu drainasenya kemarin baru dipasangi bronjong mungkin tidak longsor. (Tapi), saya dengar mau lagi katanya dipasang bronjong kembali itu yang longsor. (Karena), saya ji yang kerja kemarin itu“, jelasnya.
Ia juga menjelaskan proses pekerjaan pemasangan bronjong yang dilakukannya kemarin bersama 3 rekannya sebelum jalan tersebut mengalami longsor tidak maksimal, bahkan ia mengakui bronjong yang dipasang waktu itu hanya satu susun (alias), untuk penahan sirtu saja sesuai intruksi H. Hamsa.
“Banyak sebenarnya kemarin orang lewat bilang tidak tahan (Hasil), pekerjaannya kalau seperti itu (Satu tingkat saja bronjong naik), tapi saya bilang mau diapa? kita bekerja sesuai perintah (Intruksi), saja dijalankan dimana ditunjukan itu juga dikerja. Tapi kalau ada masalah jangan salah kita (Pekerja)”, tambahnya.
Sementara itu keterangan warga setempat kepada batarapos.com menuturkan jalan tersebut memang rawan longsor akibat struktur tanah yang lembab ditambah saluran drainase tertutup material tanah sehingga ketika musim hujan tiba air meluap ke badan jalan.
“Sudah tiga kali diperbaiki ini jalan, (Waktu), pekerjaan pertamanya tidak bagus juga. Kalau pekerjaan keduanya bagus sekali karena pakai mesin molen, lebih seratus sak semen dipakai itu hari khusus fondasi dibawah bronjong saja. Pekerjaan ketiga kalinya paling hancur karena tertahan semuami air”, tutur warga.
Warga menambahkan semenjak akses ini mengalami longsor pasca perbaikan, sudah puluhan truk timbunan sirtu dibongkar di jalan tersebut melalui sumbangsi baik dari kalangan masyarakat maupun pengusaha.
“Masyarakat yang punya mobil truk kemarin membantu semua (termasuk), ((pengusaha)), penjual pasir dan penjual batu (Gunung), karena dimana mau lewat menjual pasir. Nah didalam banyak Bangunan“, tambah warga. (Yusri).