Luwu Timur, batarapos.com – Bersama tim scuba diving WTC, pemerintah desa Manurung melakukan kunjungan ke beberapa titik spot terumbu karang di wilayah Tanjung Husler yang masih merupakan wilayah bulu poloe, Sabtu (10/4/2020).
Kegiatan ini merupakan rutinitas bulanan yang dilakukan oleh Pemuda WTC dan pemdes Manurung, sebagai upaya pelestarian lingkungan diwilayah pesisir yang jika dilihat secara administratif bahwa wilayah spot terumbu karang ini berada di desa Harapan kec.Malili, namun sebagai bagian dari tanggung jawab moral terhadap lingkungan hidup maka mau tak mau ini harus dilakukakan dalam rangka melestarikan dan melindungi habitat terumbu karang yang ada wilayah tersebut.
“Karena merupakan sumber kehidupan bagi ekosistem yang ada dilaut, serta dampak ke nelayan yang mencari penghidupan dari hasil laut untuk menyediakan kebutuhan ikan bagi masyarakat, maka ini wajib kami lakukan. Mengingat sebagian besar masyarakat desa Manurung adalah nelayan yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut,” terang kades Manurung Irwan Djafar.
Kegiatan ini juga dilakukan sebagai tindak lanjut dari kegiatan yang dilakukan oleh pihak TNI AL Lantamal VI Makassar, beberapa bulan yang lalu, dimana kegiatan ini melibatkan Pemuda WTC didalam melakukan program transplantasi terumbu karang atau penanam kembali terumbu karang diwilayah Tanjung Husler kawasan Bulu Poloe.
Seperti yang diketahui, personil dari tim scuba diving Pemuda WTC ada 6 orang yang telah memiliki sertifikat pemandu wisata penyelaman, yang baru-baru ini mereka dapatkan pada kegiatan penanam terumbu karang kebangsaan GARUDA DILAUTKU yang dilaksnakan pada tanggal 18 sampai 20 Maret 2020, di Pulau Kodingareng Keke, salah satu spot wisata laut di Makassar.
Dari rangkaian kegiatan ini, pemerintah desa Manurung akan menyusun rencana untuk melakukan identifikasi mengenai potensi wisata terumbu karang, minimal pemuda WTC bisa berkontribusi dalam hal penyediaan sarana prasarana penyelaman, penyiapan tenaga pemandu wisata selam serta sarana lainnya yang mendatangkan pendapatan bagi masyarakat yang ada di desa Manurung.
“Untuk itu, dalam waktu dekat kami akan berkonsultasi dan berkoordinasi dengan dinas terkait mengenai rencana kegiatan ini, karena kami tidak ragu walau saat ini fasilitas kami terbatas peralatan selam, saat ini kami baru miliki 2 unit alat selam ditambah 5 orang personil pemandu bersertifikat dan kami juga sudah miliki perahu operasional desa dan semoga kedepannya ini bisa didukung juga melalui Dana Desa,” Tutur Irwan Djafar. (Wafid)