Luwu Timur, batarapos.com – Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Penyusunan Rencana Kontijensi (Renkon) Bencana Gempa, maka Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Diskusi Publik, di Aula Sasana Praja Kantor Bupati Lutim, Kamis (28/7/2022).
Diskusi tersebut dibuka oleh Bupati Luwu Timur yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Aini Endis Anrika, dengan menghadirkan narasumber dari Pemerhati Kebencanaan Sulsel sekaligus Staf Ahli BPBD Provinsi Sulsel, Jasmani Ghadi, M.Si dan Prof. Dr. Adi Maulana, Phd sebagai Pakar Kegempaan yang akan membawakan materinya secara virtual.
Mengawali sambutannya, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Aini Endis Anrika mengatakan, atas nama Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Luwu Timur mengucapkan selamat datang khususnya kepada Tenaga Ahli penyusun Rencana Kontijensi Gempa yang telah hadir bersama kita pada kesempatan ini.
“Selamat datang di Kabupaten Luwu Timur, Bumi Batara Guru,” ucapnya.
Kondisi wilayah Kabupaten Luwu Timur, lanjutnya, yang sebagian besar berada pada kawasan pengunungan dan perbukitan sangat membuka peluang terjadinya bencana alam seperti tanah longsor, banjir, angin puting beliung dan gempa bumi serta ancaman bencana lain yang ditimbulkan oleh tata ruang dan tata wilayah yang tidak responsif terhadap kemungkinan terjadinya bencana.
“Dan kita ketahui bahwa Kabupaten Luwu Timur termasuk dalam kelompok 136 daerah kabupaten/kota merupakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi nasional yang berisiko tinggi terhadap ancaman bencana,” beber Aini Endis Anrika.
Masih kata Asisten Pemerintahan, kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan pemerintah daerah khususnya BPBD, Lembaga/Organisasi, dan OPD dalam merespon dengan benar keadaan darurat serta potensi dampak yang dapat ditimbulkan akibat bencana.
“Pelaksanaan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk implementasi dukungan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, oleh sebab itu, inisiasi dari lintas sektor pada pertemuan ini diharapkan dapat tersinkronisasi dan menghasilkan dokumen yang bersinergi,” tandas Mantan Kadis Transnakerin tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Luwu Timur, Muhammad Zabur mengungkapkan, secara history sejak kemarin tanggal 26 Juli 2022, kondisi Kabupaten Luwu Timur sudah terjadi 141 kali gempa sejak Januari sampai kemarin.
“Kemarin sore ada lagi, tapi dengan skala kecil,” tambahnya.
Jika dibandingkan tahun lalu (2021), kata Zabur, dari Januari sampai dengan Desember, terjadi 164 kali gempa.
“Jadi ada peningkatan terjadinya gempa. Oleh karena itu, tujuan dari penyusunan dokumen Rencana Kortijensi adalah sebagai suatu proses identifikasi dan penyusunan rencana kedepan berdasarkan pada keadaan yang kemungkinan besar akan terjadi namun juga belum tentu terjadi, tapi kemungkinan besar itu bisa saja terjadi,” katanya.
Terakhir, Ia berharap kepada pemangku kepentingan untuk senantiasa bersatu padu dalam hal memberikan pengarusutamaan penanganan, karena aktifitas pertumbuhan ekonomi Luwu Timur cukup tinggi tetapi kalau terjadi bencana bisa membuat kita kembali berangkat dari nol.
Turut hadir Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Alimuddin Nasir, Perwira Penghubung, Mayor CBA Bachtiar, Camat, perwakilan OPD terkait, Korpos Unit Siaga SAR Luwu Timur, Tim SAR, PMI, dan Basarna. (ikp-kehumasan/kominfo-sp)