Bone, batarapos.com – Masyarakat Desa Mico sebahagian masih terbawa mimpi seperti mendapat angan-angan kosong hingga dua tahun belakangan ini dalam mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi sehari-hari, seperti yang dijanjikan pemerintah Desa Mico melalui sejumlah program Desa menggunakan Anggaran Dana Desa.
Sedikit menengok kebelakang pada wilayah tersebut dimana ketika pada Tahun 2018, salah satu program nasional seperti Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) dari Kementerian PUR telah menyentuh wilayah Desa Mico, Kecamatan Pallakka, Kabupaten Bone.
Dari program ini, terbangun sebuah penampungan yang terbuat dari beton berdiameter kurang lebih panjang dan lebar 3,46 Meter dengan ketebalan dinding 25 Cm, memiliki ketinggian 3 Meter serta berdiri diatas dataran tinggi.
Selain itu kurang lebih 2 Km didepannya tepat terdapat sebuah bendungan yang dialiri air sungai terletak Dusun Kampung Baru, juga berdiri dua buah bangunan yang belum diketahui fungsinya.
Satu diantaranya seperti tidak terawat lagi seperti pajangan, namun salah satu bangunan yang terlihat berukuran lebih kecil usai dicroscek, terdapat peralatan mesin seperti untuk menyedot atau memompa air, diluar dinding terdapat tiang yang beraliran listrik.
Sayangnya, menurut warga masyarakat desa sejak terbangun pada saat itu, proyek ini belum dapat digunakan sebagaimana mestinya, karena tidak dapat berfungsi dengan baik seperti harapan angan-angan masyarakat yang telah lama menantikan air bersih untuk diminum.
Dari sebuah prasasti milik pemerintah Desa Mico menunjukkan adanya anggaran Dana Desa juga pada waktu yang sama di Tahun 2018, digerakkan untuk turut membiayai bahagian proyek PAMSIMAS, kegiatan milik Desa Mico tersebut bernama Perpipaan Air Bersih dengan bobot volume 1700 Meter senilai Rp.102.082.000,00. Namun hingga kegiatan ini rampung proyek PAMSIMAS juga belum berfungsi. Dari informasi disini tunggu penegak hukum yang berwenang sekiranya segera melirik melakukan tugasnya dengan baik guna menindak lanjutinya.
Untuk meyakinkan adanya keganjilan dapat dilihat pada penggunaan Dana Desa berikutnya yakni pada Tahun 2019, Pemerintah Desa Mico kembali memberikan suntikan dana segar berdasarkan papan proyek yang ditemukan nyasar terpajang ditepi jalan utama Desa Mico, sangat jauh dari lokasi penampungan atau sumber mata air pusat pemompaan.
Walau terbilang proyek PAMSIMAS sejak pada Tahun 2018 gagal fungsi belum dipergunakan hingga saat ini, bahkan telah mendapatkan penganggaran dana segar melalui Dana Desa, faktanya Pemerintah Desa Mico cukup lihai melihat program proyek tersebut sangat bermutu untuk terus dianggarkan kembali kendati hasilnya belum bisa dipergunakan masyarakatnya.
Informasi tulisan papan kegiatan ini, yang kembali juga terbilang sangat mencurigakan adalah tidak adanya tulisan tahun pelaksanaan, diduga agar terlihat berjalan mulus kegiatan sebelumnya diketahui Perpipaan Air Bersih kali ini kegiatan tersebut diberi nama Pemeliharaan Sumber Air Bersih kembali dengan anggaran senilai Rp.116.370.000,00.
Dari papan informasi tranparansi bisa dilihat tertangkap dokumentasi bentuk dari kegiatan yang dimaksud yakni sama dengan pada kegiatan penganggaran sebelumnya juga pengadaan pipa.
Untuk pengadaan pipa kali ini yang anggarannya lebih besar pemerintah Desa Mico melibatkan masyarakat untuk bergotong-royong tanpa diberi upah guna melakukan penggalian disertai penanaman pipa kedalam tanah.
Menurut masyarakat setempat mereka sangat antusias bersemangat membantu pemerintah desa karena hal ini menyangkut dengan harapan mereka selama ini, sekali lagi untuk mendapatkan air bersih.
Dana Desa Mico yang telah digelontorkan selama ini dalam 2 tahun berturut-turut berjumlah total Rp.218.452.000,00. Sepertinya membuat masyarakat hanya bisa pasrah, aliran air bersih dari penampungan tidak juga mengalir sebagaimana mestinya.
“Air ini mengalir hanya sekitar dua minggu, menurut informasi mesinnya rusak dan akan segera diperbaiki”, ucap warga setempat.
Hasil cros cek lapangan yang dilakukan batarapos.com tidak menemukan pembangunan fisik berbentuk infrastruktur yang mengeluarkan biaya siknifikan khusus pada kegiatan pada Tahun 2019, selain pengadaan pipa.
Investigasi mendalam selama beberapa hari bahkan menemukan pemeliharaan yang dimaksud kuat dugaan amburadul atau terbengkalai melihat ada jaringan pipa terpotong padahal merupakan pipa utama sebesar kurang lebih 2,5 Inci dari penampungan bangunan PAMSIMAS bahkan ujungnya telah terpisah untuk menyentuh bangunan induk mesin pemompaan.
Menurut informasi Kepala Desa Mico Muhammad Kaharuddin dari informasi yang diterimanya dari pihak Dinas Tarkim Bone Proyek PAMSIMAS ini kembali akan dianggarkan oleh pemerintah pusat.
“Kalau tidak salah ada tambahan dana untuk termasuk pemeliharaan dan peningkatan Pansimas“, ucap Kaharuddin, Kamis (4/6/2020).
Kepala Desa Mico Muhammad Kaharuddin melalui via sellular juga mengakui turut membiayai Proyek PAMSIMAS memakai Dana Desa.
“Tahun kemarin saya anggarkan kilo meter untuk warga mulai dari listriknya itu sampai di kampung pipanya, tapi tetap itu akan diperioritaskan nanti, cuman ini tapi karena mungkin karena faktor Covid-19 ini sehingg Dananya belum dikelola karena kamarin janjinya pihak Tarkim bulan tiga kan dikelola mi ternyata sampai hari ini tidak ada kabar-kabar informasi“, tuturnya.
Anggaran PAMSIMAS pada Tahun 2018 menurutnya berkisaran antara 240 juta hingga 180 juta. Mulai dari pembangunan sumber mata air sampai penampungan dan memiliki dasar untuk turut memakai dana desa.
“Ada anggaran Dana Desa 2018 tambahan. Ada memang, termasuk tambahan pipa, meteran listrik termasuk itu artinya perpaduanya memang itu, apalagi istilahnya itu. Ada kemarin istilahnya itu, sekian persen dari Dana Desa bisa ditambahkan diprogram PAMSIMAS Waktu dibangun oleh PAMSIMAS itu pipanya sebagian sampai ke jalan poros itu“, terangnya.
Diperjelasnya lagi bahwa pipa tersebut sampai diperbatasan Desa Abbanuang, kemudian di Dusun Satu dekat kantor Desa yang mana jalan ke pertigaan tepat depan Masjid, belok kanan jika dari Desa Usa sampai dekat jembatan.
“Itu kalau pipanya semua itu dua dusun ji saja Dusun satu dengan dusun empat, tapi anggaran 2019 ehh tetap itu, dusun empat ke dusun … (Tahun) 2018 pemasangan pipanya cuman dusun empat tambahan kurang lebih 600 meter kayaknya itu tambahanya“, ujarnya.
Selama penelusuran, juga ditemukan pembangunan lainnya sebuah plat decker dan sebuah jembatan menurut Kades Mico proyek tersebut lagi-lagi diakuinya merupakan anggaran Tahun 2016, namun faktanya terdapat bangunan baru seperti dinding beton kedua proyek tersebut yang diperkirakan masih baru dikerjakan yang anggarannya tidak dibocorkan.
“Kalau yang pertama itu kayaknya sudah memang diperbaiki karena habis rusak kena air, kayaknya itu perbaikan kalau nda salah. Seingatku pernah memang diperbaiki kalau nda salah itu bahkan rusak lagi sekarang katanya nabilang warga kena air, yang dekat perkuburan cina“, pungkasnya.
Merasa dicecar pertanyaan-pertanyaan pembangunan proyek Desa Mico yang menggunakan anggaran Dana Desa, Kades bertanya untuk pemberitaan atau pelaporan.
“Kayak pemeriksa ki sedding tuh blah ?, untuk apa sebenarnya itu ndik ?, mau dilaporkan atau dimediakan”, jawab Kades Mico Muhammad Kaharuddin.
Harga eceran pipa 2,5 Inci, Merk Paralon, di toko bangunan harganya berkisar 75 ribu dengan panjang 4 meter. Beda Merk beda harga. (Yusri/Zul).