12 Desember 2024, 5:16 am

Penjelasan PT Vale Soal Aktivitas Tenaga Kerja Asing di Luwu Timur


Liputan : Tim batarapos.com

Luwu Timur, batarapos.com – Sebelumnya, Kepala Desa Balambano, kecamatan Wasuponda, Luwu Timur dan Forum Komunikasi Masyarakat Balambano (FKBM) menghentikan Tenaga Kerja Asing (TKA) yang sedang beraktivitas.

Para TKA yang dihentikan aktivitasnya itu diduga berasal dari negara Cina, Kades dan FKBM berdalih jika para TKA yang beraktivitas di area permukiman warga di Pakumanu, Dusun Balambano tidak melakukan koordinasi kepada pemerintah Desa dan masyarakat.

”  Ini pekerjaan apa? Kenapa tidak melakukan sosialisasi atau kordinasi sebelum melakukan aktivitas kerja. Apa lagi ini tenaga kerja Asing,” kata Kepala Desa Balambano, M. Ronal didampingi Kepala dusun Balambano, saat bertanya kepada personel DSS PT Vale yang mendampingi TKA tersebut, Rabu (07/8/2024) lalu.

Menanggapi berita yang beredar soal aktivitas TKA yang dihentikan sementara, PT Vale melalui Head of Corporate Communications, Vanda Kusumaningrum menjelaskan bahwa, PT Vale Indonesia Tbk (“PT Vale”) senantiasa menaati ketentuan yang berlaku dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Seluruh kegiatan yang dilakukan di wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) maupun wilayah operasional lainnya telah memiliki landasan hukum.

Dia menegaskan bahwa PT Vale tentunya akan memegang teguh nilai-nilai perusahaan menghargai bumi dan masyarakat sehingga sangat menghargai komunitas yang ada di wilayah operasional.

Indonesia Growth Project hadir di wilayah operasional Sorowako dengan memiliki nama Sorowako Limonite Ore Project (“SLO”). SLO sendiri merupakan adalah proyek penambangan bijih kadar rendah (limonit) dari wilayah operasional Sorowako, Bijih limonit sebelumnya dikategorikan sebagai bahan yang tidak dipakai atau hanya dibuang ke area disposal.

Bijih limonit ini yang akan ditambang dan dikirimkan ke stockpile di Feed Preparation Plant (“FPP”) untuk diproses ke dalam bentuk seperti bubur (slur ry) untuk memungkinkan dipompa dan ditransportasi melalui pipa menuju pabrik pengolahan (HPAL Plant) di Malili.

FPP, slurry pipeline (pipa slurry), dan pabrik pengolahan High Pressure Acid Leaching (HPAL) akan dibangun dan dioperasikan oleh Zhejiang Huayou Cobalt Co. Ltd melalui anak perusahaannya PT Huali Nickel Indonesia (PT HNI) yang merupakan partner PT Vale Indonesia untuk mengembangkan proyek SLO untuk pengolahan bijih limonit.

Melalui proyek ini, PT Vale diharapkan dapat berkontribusi dalam meminimalkan emisi karbon serta mendukung program pemerintah untuk menciptakan ekosistem mobil listrik di Indonesia.

” Dapat kami sampaikan bahwa sosialisasi awal tentang proyek Sorowako Limonite khususnya yang terkait dengan perencanaan pemasangan pipa slurry sebelum datang dan dimulainya pekerjaan survei oleh PT HNI telah dilaksanakan pada tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten pada bulan September 2023,” Jelasnya.

Lebih lanjut, Vanda Kusumaningrum mengungkapkan bahwa PT Vale telah menghimbau PT HNI menggunakan Tenaga Kerja Asing (TKA) yang sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku dan telah secara aktif melakukan pelaporan kepada instansi terkait seperti Dinas Tenaga Kerja, Polres Luwu Timur dan Kantor Imigrasi.

” Perlu kami sampaikan bahwa kegiatan yang sedang berlangsung dari beberapa hari terakhir ini hingga hari-hari mendatang merupakan bagian dari serangkaian kegiatan survei yang telah dilakukan di awal yang meliputi verifikasi lapangan untuk menyelesaikan rencana pemasangan jaringan pipa slurry, termasuk pemahaman yang lebih rinci mengenai medan aktual di lapangan, dan evaluasi pada aspek mampu pada konstruksinya,” Ungkapnya.

Perencanaan pemasangan pipa slurry ini akan ditanam berdekatan atau bersebelahan dengan pipa minyak, sehubungan dengan hal tersebut PT HNI sedang dalam proses melakukan survei di sepanjang jalur pipa minyak milik PT Vale.

BERITA TERKAIT

TRENDING

JARINGAN SOSIAL

3,001FansSuka
263PengikutMengikuti
53PengikutMengikuti
3,190PelangganBerlangganan