Liputan : Tim batarapos.com
Luwu Timur, batarapos.com – Ratusan mobil di jalan Trans Sulawesi Desa Kasintuwu, kecamatan Mangkutana, kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan hingga pagi ini, Senin 17 Juni 2024 macet total.
Ratusan kendaraan dari dua arah, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan ini tertahan, penyebabnya pekerjaan proyek jalan yang dikerjaakan secara bersamaan oleh tiga perusahaan kejar target tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan.
Ketiga perusahaan yang mengerjakan proyek jalan sepanjang 40 kilometer masing-masing PT. Latanindo, PT. SMS dan PT Rakon, ketiganya secara serentak melakukan penggalian bahu jalan dan cuttingan sehingga menyisahkan sedikit badan jalan.
Meski memberlakukan buka tutup jalan setiap empat jam namun jalan yang berlumpur dan licin setelah bekerja tidak dibersihkan sehingga tidak sedikit kendaraan umum yang tergelincir saat melintas yang dapat mengakibatkan kemacetan.
” Proyek ini sangat konyol menurut saya, tiga perusahaan kerja gali sana sini tapi tidak langsung ditimbun, sementara ini jalan Trans Sulawesi, akses kendaraan besar, harusnya selesaikan per titik baru pindah ke titik lain lagi, tidak gali sana gali sini cutting sana cutting sini, setelah kerja tinggalkan tidak lihat lumpur tebal ditengah aspal,” Kesal para sopir.
Kemana Pihak Perusahaan Saat Terjadi Kemacetan Ratusan Kendaraan ?
Sejak terjadi kemacetan terhitung sudah empat hari, pihak perusahaan maupun para pekerja proyek tidak terlihat di lokasi proyek, masyarakat menilai perusahaan lepas tanggungjawab.
” Harusnya ini pihak perusahaan juga hadir ditengah tengah penderitaan sopir dan penumpang yang terjebak macet kasihan, ini biar satu tidak ada yang muncul bantu gerakkan alat kah atau apa agar jalan bisa dibuka sedikit atau lumpurnya dibersihkan biar jalan tidak licin, kasihan mereka bahkan ada yang sudah empat hari ini terjebak,” Kata warga.
Kondisi Sopir dan Penumpang Yang Terjebak Macet
Sebagian penumpang rela berjalan kaki ratusan meter hingga beberapa kilometer untuk melewati jalan macet berlumpur meninggalkan mobil yang ditumpangi untuk bisa mendapat tempat istirahat.
Namun sebagian besar bertahan di mobil khususnya anak-anak dan orang tua, mereka rela kelaparan mengirit bekal yang mereka bawa untuk bertahan ditengah macet yang lokasinya ditengah hutan.
Bahkan di hari Raya Idul Adha ini mereka terpaksa harus lebaran di hutan akibat tidak ada jalan lain selain bertahan di mobil, bagi mereka yang mengantongi uang terpaksa harus membeli nasi bungkus yang dijajakan masyarakat, harganya pun minta ampun hingga Rp. 50 ribu per bungkus untuk porsi sarapan.
” Kasihan kami, kami yang dewasa dan masih kuat ini mungkin bisa bertahan, bagaimana dengan anak anak dan orang tua, kalau terlalu lama tertahan begini, makanan habis, uang saku habis, kami mau makan dimana, ini tengah hutan, tolong kami para pemangku kebijakan, kami sudah rela lebaran di hutan, tapi apakah kami juga harus rela jatuh sakit kelaparan disini,” Ucap penumpang dari arah Morowali Menuju Makassar dengan nada sedih.
Upaya dan Penanganan Sat Lantas Polres Luwu Timur
Puluhan personel Polres Luwu Timur dipimpin langsung Kasat Lantas Polres Luwu Timur, AKP. Muh. Ali bersama Kapolsek Mangkutana AKP. Simon Siltu melakukan upaya penanganan dan pengaturan kendaraan sejak malam tadi hingga pagi ini.
Meski seragam penuh lumpur dan diguyur hujan, namun tidak menjadi soal bagi puluhan personel untuk melakukan upaya maksimal agar kendaraan bisa keluar dari kemacetan, meski demikian, dengan upaya yang maksimal, hanya sekitar 30 mobil yang bisa keluar dari kemacetan.
Sempitnya badan jalan, mobil bermuatan berat dan sopir yang sudah terlanjur memaksakan kendaraan masuk ke jalan sempit mengakibatkan kendaraan tidak bisa bergerak dari dua arah.
” Kita sudah maksimal mengupayakan sejak malam, tapi karena kendaraan sudah terlanjur padat, rapat hingga ratusan meter maka harus secara pelan untuk digerakkan, kita juga tidak memaksakan, apalagi mobil muatan berat karena di lokasi banyak jurang, tapi kita tetap akan upayakan semaksimal mungkin hari ini bisa kembali lancar, sebelumnya Perusahaan tidak melibatkan petugas untuk pengaturan, kedepan kita siapkan 12 personel termasuk Dishub untuk pengaturan lalulintas,” Ungkap Kasat Lantas Polres Luwu Timur.