Liputan : Tim batarapos.com
Luwu Timur, batarapos.com – Plapon SDN 271 Apundi, di Desa Langkea Raya kecamatan Towuti, kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan ambruk.
Untungnya, saat plapon ambruk tidak ada aktivitas belajar mengajar atau kejadiannya sekitar malam hari atau subuh, sehingga tidak ada korban luka maupun korban jiwa dari insiden tersebut.
Kejadian ambruknya plapon SDN 271 Apundi ini dibernarkan oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) kabupaten Luwu Timur, Agus Saman, dia menagkui jika plapon yang ambruk itu akan segera ditindaklanjuti.
” Iya banar akan segera ditindakkanjuti ini, kontraktornya masih bertanggunghawab, segera saya komunikasikan,” Ungkap Agus Saman saat dikonfirmasi batarapos.com, Rabu 17 Juli 2024.
Diketahui, plapon SDN 271 Apundi yang ambruk adalah proyek pembangunan Ruang Kelas Belajar (RKB) yang dikelola oleh CV. Kalani Care beralamat di kabupaten Gowa, anggaran proyek ini senilai Rp. 1,3 Miliar.
Rupanya proyek CV Kalani Care ini dari awal pekerjaan memang mengalami keterlambatan atau waktu pengerjaannya tidak tepat waktu, dimana proyek ini mulai dikerjakan sejak Juli 2023 yang seharusnya selesai bulan Oktober 2023.
Namun hingga berakhir bulan November 2023, proyek ini belum juga tuntas, sehingga rekanan proyek dikenakan denda senilai Rp. 1,3 juta perharinya terhitung setelah masa kontrak berakhir.
” Jadi pembangunannya itu RKB bertingkat suntik, artinya bangunan bertingkat ini, tiga RKB dibagian bawah tidak direhab total, sementara tiga RKB bagian atas atau tingkatnya itu yang dibuat baru atau bangunan baru,” Ujar Kabid Dikdas.
Pasca ambruknya plapon tersebut, guru dan murid trauma menggunakan RKB lainnya untuk proses belajar mengajar, pasalnya baru sekitar tujuh bulan dinyatakan selesai namun sudah ambruk.
Berita terkait :
Proyek RKB SDN 271 Apundi Tidak Selesai Tepat Waktu, CV. Kalani Care Kena Denda !