Luwu Timur, batarapos.com – Personel Polsek Wotu sudah mengamankan dua orang terkait pengeroyokan yang terjadi di lapangan Desa Cendana Hijau, Kecamatan Wotu, Luwu Timur, saat perayaan HUT RI ke 77 tanggal 17 Agustus 2022 lalu.
Penyidik Reskrim Polsek Wotu saat ini masih meminta keterangan terhadap dua orang yang diamankan, identitas keduanya juga belum disebutkan, Penyidik mengamankan dua orang tersebut berdasarkan video aksi pengeroyokan yang beredar, mereka diamankan siang tadi, Senin (22/8/22).
“Kita sudah amankan dua orang di kantor dan statusnya belum ditingkatkan, masih berstatus saksi, sekarang masih dimintai keterangan, keduanya kita amankan berdasarkan yang ada dalam video itu,” Kata Kanit Reskrim Polsek Wotu AIPDA. Hasbi Sania.
Penyidik juga masih mengembangkan kasus tersebut, dimana saat kejadian ditengah keramaian, sementara video yang beredar merupakan kejadian yang kedua.
“ Sementara kita dalami karena video yang beredar itu kejadian kedua, tapi awal mula kejadian itu berawal dari yang bunyikan petasan,” Ujar Kanit Reskrim Polsek Wotu.
Sementara Nirwan Nur alias Iwan yang disebut oleh korban terlibat pengeroyokan membantah keras pengakuan korban, sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, ia berdalih bahwa dirinya tidak terlibat dalam pengeroyokan itu bahkan dirinya tidak mengetahui siapa saja pelaku pengeroyokan.
Ia juga mengaku sudah memberikan keterangan dihadapan penyidik pasca kejadian pengeroyokan itu, Iwan juga masih berstatus saksi dalam kasus pengeroyokan terhadap kedua korban yakni, Ardiansyah alias Ardy warga Dusun Indrokilo, Desa Bayondo, Kecamatan Tomoni, Luwu Timur dan Rusli warga Desa Tarengge Kecamatan Wotu, Luwu Timur.
“ Saya atas nama Iwan bahwa pemberitaan ini tidak benar, semua tudingan bahwa saya pelaku pengeroyokan menurut saudara Rusli semua itu tidak benar, dan saya tidak tahu apa-apa tentang siapa yang memukul, dan saya sudah kasi keterangan di kantor Polisi, tolong luruskan itu berita karena nama saya jelek itu pak,” Bantah Iwan kepada batarapos.com.
Dia mengakui soal petasan yang meledak itu, namun ia berdalih bahwa itu semua tidak disengaja.
” Ada pun saya meledakkan petasan, saya kira sudah habis makanya saya buang petasan, tapi Masih meletus dua kali dan kena motor, saya tidak tahu kalau ada perempuan dikena percikan petesan, dan saya tidak ada unsur kesengajaan masalah petasan itu,” Tuturnya.
Terpisah, korban menjelaskan bahwa kejadian pengeroyokan itu bermula saat Iwan meledakkan petasan tepat di dada istri korban (Ardy), yang awalnya petasan itu jatuh di kerudung istrinya, melihat istrinya kaget, korban lalu menegur.
Tak berselang lama, Iwan bersama puluhan rekannya kembali usai ditegur, pengeroyokan terhadap Ardy pun terjadi, Ardy tidak sempat melihat siapa saja yang melakukan pengeroyokan terhadap dirinya lantaran ia sudah dikepung.
“ Awalnya itu, Iwan kasi meletus petasan, itu petasan di kerudungnya istri ku, karena bau petasan istri ku buka kudung, pas dibuka meledak itu petasan pas di dadanya istriku, saya tegur Iwan bilang bos kenapa begitu kasi meletus petasannya, tidak lama itu datang massanya langsung keroyok saya, saya tidak tahu siapa-siapa yang memukul karena saya tutup muka,” Ungkap Ardy.
Melihat Ardy dikeroyok, Rusli berusaha melerai, nahasnya ia juga menjadi korban pengeroyokan, korban mengalami luka memar di kepala dan tangan.
“Saya lihat Ardy dikeroyok, makanya saya berusaha lerai mereka, malah saya juga dikeroyok,” Ucap Rusli yang juga menjadi korban pengeroyokan.
Tim batarapos.com