Liputan : Rudini
Manado, batarapos.com — Perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) ke-II antara Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dan pihak pengusaha kembali mengalami jalan buntu.
Memasuki hari kelima pelaksanaan perundingan di Kota Manado, Ketua Tim Perunding dari unsur pengusaha dilaporkan tidak hadir tanpa mengutus perwakilan pengganti.
Ketidakhadiran tersebut menuai kecaman keras dari kalangan buruh yang menilai sikap itu sebagai bentuk ketidakseriusan dan pelecehan terhadap proses perundingan yang telah dijadwalkan bersama.
“ Ketua perunding dari unsur pengusaha tidak hadir dan bahkan tidak mengutus pengganti. Sikap ini adalah bentuk pelecehan terhadap proses perundingan dan penghinaan terhadap perjuangan buruh,” Tegas pernyataan resmi Serikat Pekerja/Serikat Buruh IMIP, Sabtu (25/10/2025).
Menanggapi situasi tersebut, SP/SB IMIP menyerukan kepada seluruh buruh di kawasan industri IMIP Morowali untuk memperkuat solidaritas dan bersiap memberikan dukungan penuh terhadap perjuangan di meja perundingan.
“ Bangkit! Bersatu! Tegaskan dukunganmu! Jangan biarkan pengusaha mengabaikan perjuangan dan hak-hak buruh dalam perundingan PKB. Perundingan ini adalah milik kita, dan hanya dengan persatuan buruh, kemenangan bisa kita rebut!,” seruan itu disampaikan dengan tegas.
Serikat Pekerja juga mengingatkan bahwa jika pihak pengusaha terus mengabaikan hak-hak buruh, maka aksi perlawanan besar tidak menutup kemungkinan akan digelar di kawasan IMIP Morowali.
Dalam pernyataannya, SP/SB IMIP menyampaikan apresiasi dan penghormatan kepada seluruh buruh yang tetap bekerja dengan semangat tinggi di tengah perjuangan yang sedang berlangsung.
“ Salut dan hormat setinggi-tingginya kepada seluruh buruh di IMIP yang terus dengan semangat bekerja memenuhi kebutuhan pengusaha. Saatnya semangat untuk merebut hak-hak buruh harus diperjuangkan, baik di atas meja perundingan maupun melalui aksi nyata di kawasan IMIP Morowali,” Tutup pernyataan SP/SB IMIP.
