Wasuponda, batarapos.com – Aksi Peduli Polsek Wasuponda kepada korban kebakaran di jalan Matabuntu, kecamatan Wasuponda menuai pujian dari sebagian besar masyarakat, Selasa (10/12/19).
Bersama jajaran yang didampingi Bhayangkari Polsek Wasuponda, Iptu. Simon Siltu SH., menyerahkan bantuan seadanya berupa sembako, pakaian, serta kebutuhan lainnya.
Diketahui, rumah salah seorang warga jalan Matabuntu, desa Ledu-Ledu hangus dilahap sijago merah pada Senin sore sekitar pukul 15.45 WITA.
Rumah tinggal berbahan kayu dan beratap seng rata dengan tanah. Besarnya kobaran api membuat seisi rumah hangus terbakar, kecuali satu unit motor yang terparkir masih sempat diselamatkan oleh warga sekitar dengan susah payah.
Saat kejadian, Suratman (50) sedang potong padi (panen) di sawah miliknya. Sementara sang istri berada di rumah tetangganya yang berjarak sekitar 70 meter dari rumahnya dengan tujuan bantu-bantu tetangganya yang sedang mengadakan acara.
Istri Suratman yang mengetahui rumah miliknya terbakar seketika itu panik karena mendengar teriakan dari beberapa warga. Dalam keadaan panik, dirinya menghampiri dan melihat rumahnya yang sudah diselimuti kobaran api, yang oleh warga dilakukan pemadaman secara manual.
“Saya dengar warga teriak kebakaran, kemudian dengan kaget saya mendekat dan melihat rumah saya sudah terbakar,” terang istri Suratman.
Dugaan sementara kebakaran tersebut diakibatkan oleh api dapur yang digunakan untuk memasak air minum, namun ketika pemilik keluar dapur kayu yang digunakan itu masih dalam keadaan menyala.
Atas kejadian tersebut, meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun ditaksir kerugian yang diderita korban berkisar puluhan juta Rupiah.
Kapolsek Wasuponda, Iptu. Simon Siltu, saat menyerahkan bantuan kepada korban berpesan kepada seluruh masyarakat, agar selalu berhati-hati ketika meninggalkan rumah, sebaiknya sebelum meninggalkan rumah pastikan dulu api, atau colokan listrik dalam keadaan Off untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
“Kita patut bersyukur dalam musibah ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa, kami berpesan kepada seluruh masyarakat agar kiranya ketika akan meninggalkan rumah, hendaklah memastikan kalau kompor atau sejenisnya dipastikan telah mati untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” ucap Iptu. Simon.
Berselang beberapa saat, beberapa anggota G-5000 juga hadir bersama beberapa warga lain yang peduli dengan nasib keluarga korban, dengan membawa bantuan seadanya untuk meringankan beban.
Saat ini, Suratman bersama Istri serta ketiga anaknya menumpang di rumah salah satu tokoh masyarakat yang juga salah satu dewan adat keMokolean Nuha, Opu Andi. Muh. Rum. sambil menunggu bantuan dari pemerintah desa yang akan menyediakan bahan bangunan untuk membangun kembali rumah tinggal keluarga tersebut.(AR)