Luwu Timur, batarapos.com – Sekda Luwu Timur Bahri Suli bersama Manajemen PT Vale Indonesia Tbk, menggelar evaluasi progres 11 Point Isu strategis Pertambangan yang diajukan Bupati Luwu Timur, di Kantor Bupati Luwu Timur, Rabu (25/5/22).
Direktur External Relations dan Corporate Affairs PT. Vale Indonesia Tbk, Endra Kusuma mengatakan evaluasi 11 Point Isu Strategis ini terus berjalan.
” Biasa kita lakukan pertemuan dengan Dinas Pendidikan, Dinas Pendapatan dan Keuangan Daerah, dan DLH termasuk dengan Bupati, Jadi ini tetap berjalan,” Kata Endra Kusuma.
Evaluasi ini menurutnya untuk mengetahui perkembangan yang telah berlangsung, sehingga dalam pertemuan tersebut jika terdapat kelemahan yang harus dibenahi maka akan dibahas lagi untuk penyempurnaan.
“Untuk point Pengelolaan DAM Larona dan divestasi saham, ini kita sudah sepakat akan memfasilitasinya ke pemerintah pusat pembahasannya, karena untuk point tersebut Vale bukan dalam konteks pengambil keputusan, ini ranah pemerintah Pusat, kami masih menunggu updatenya,” Tuturnya.
Edra Kusuma menjelaskan bahwa menyangkut Tanggung Jawab Sosial Lingkungan ( TJSL ), dan Program Pemberdayaan Masyarakat ( PPM ) PT Vale, sebelumnya ia bersama tim konsultan sudah berdiskusi dan drafnya sudah ada, rencananya bulan Juni ia dan timnya akan perhadapkan kepada Bupati, mengingat saat itu Bupati meminta hasil kaji dampaknya dipersentasekan.
“Kemudian untuk TJSL Kontraktor Nasional, kami sudah beberapa kali melakukan meeting dengan kontraktor nasional dan Lingkungan Hidup, termasuk Pak Syawal ikut mengawalnya, dimana Kontraktor Nasional siap berkontribusi dalam RTH sesuai kemampuan masing-masing Kontraktor, dalam hal ini DLH sudah menyampaikan agenda RTH kepada Kontarktor Nasional ,termasuk RAB RTH,” jelasnya.
“Kemudian untuk pemberdayaan Kontraktor dan Pengusaha Lokal, pembahasan soal ini intensif kita bangun dengan Pak Ramadhan Pirade tim dari Pemda, hasilnya PT Vale sepakat menaikkan porsi belanja perusahaan ke kontraktor lokal sebesar 10-20 persen dari average porsi selama 3 tahun terakhir,” Tambahnya.
Menyangkut Masyarakat adat, Endra Kusuma menyampaikan realisasinya akan mengikuti Peraturan Daerah Luwu Timur.
“Program Beasiswa untuk jenjang S2 dan S3 , ini sudah berjalan, dengan jumlah 2 orang untuk jenjang S3 dan 3 orang untuk jenjang S2, Ini tahap pertama uji coba, karena ada permintaan Pak Bupati dan Pak Sekda bisakah ditambah jumlahnya, sangat terbuka peluang untuk penambahan jumlahnya,” paparnya.
Talenta Lokal, disampaikan job assesment, evaluasi dan promosi untuk talenta lokal saat ini ada 11 talenta lokal berdasarkan daftar 2021-2022 , sebagai pilot project, dimana 6 orang manejer sudah selesai proses IDP, 5 Orang in Progress untuk assesment .
Selanjutnya Mine Closure – Pembangunan Kebun Raya, sudah dilakukan penyusunan ulang fasilitas yang ada, penyediaan konsep desain untuk kebun raya secara keseluruhan, pembuatan habitat kupu-kupu, dan pembangunan fasilitas akses .
Endra juga membeberkan mengenai desain konsep telah selesai, 2 fasilitas akses sudah dibangun, progres habitat kupu-kupu sudah 15 persen, studi spesies kupu-kupu telah selesai, rekondisi alat tambang 90 persen .
Khusus Komisaris/Direksi dari lokal, PT Vale menunggu hasil diskusi Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat.
” Artinya sebelas point ini sudah terprogres dengan baik, namun tidak bisa diselesaikan semua dalam satu tahun ini, seperti Beasiswa itu sudah jalan, Kebun Raya, progres setiap tahunnya tercapai, tapi kan program ini kita sepakati sampai 2025 baru rampung semuanya,” Ujar Endra Kusuma.
” Kami ingin menegaskan bahwa PT Vale tetap komitmen menuntaskan ini, meskipun dalam pembahasannya kita perlu diskusi lebih lanjut dengan pemerintah daerah, tujuannya agar program yang kita sepakati ini terarah dan berdampak positif buat pembangunan daerah Luwu Timur,” Ungkapnya.
Tim batarapos.com