Luwu Timur, batarapos.com – Sudah dua tahun penyelidikan yang dilakukan penyidik unit Tipikor Polres Luwu Timur terkait dugaan korupsi 2 Gapoktan di kecamatan Wotu, namun belum tuntas.
Kedua Gapoktan yang dilaporkan pada Januari tahun 2021 lalu itu adalah Gapoktan Desa Maramba yang diketuai oleh PN, dan Gapoktan Desa Lampenai yang diketuai oleh SA.
Ketua, sekretaris dan bendahara kedua gapoktan tersebut pun sudah dimintai keterangan di ruang penyidik Polres Luwu Timur mereka mengakui dana ratusan juta yang bergulir di Gapoktan itu sudah raib.
Begitupun dengan anggota Gapoktan sebagai saksi juga sudah diperiksa oleh penyidik, bahkan tim audit Inspektorat juga sudah melakukan audit namun sayang penyidik masih kesulitan menuntaskan kasus tersebut.
Hal itu diungkapkan Kanit Tipikor Polres Luwu Timur, IPDA. Mubhin kepada batarapos.com awal Januari 2023 lalu, menurutnya sampai saat ini laporan tersebut sulit lantaran terkendala dokumen Gapoktan yang sudah tidak dimiliki pengurus lagi.
“Susah karena tidak ada sama sekali dokumennya ini Gapoktan,” Ungkap Kanit Tipikor.
Anggota kelompok dua Gapoktan berharap kepada Kasat Reskrim yang baru, agar kasus ini segera dituntaskan, dimana dana ratusan juta yang bergulir di Gapoktan sangat diharapkan agar kembali bergulir, sarana pertanian saat ini melambung tinggi, sehingga harapan petani dana bergulir tersebut dapat meringankan pertanian mereka.
“Sangat disayangkan kalau dana ini tidak dikembalikan, ini dana bergulir untuk kelompok tani, dana ini sangat kita butuhkan, mana harga racun, pupuk dan lain-lain sangat mahal, kalau dana ini ada kita petani sedikit ringan,” Harap anggota Gapoktan.
Diketahui, dana Gapoktan yang dikucurkan pemerintah melalui kementrian Pertanian pada tahun 2008 lalu sebesar Rp.100 juta sebagai dana Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) untuk digulirkan di kelompok tani.
Menurut anggota Gapoktan, dana ini jika dikalkulasi pergulirannya sejak tahun 2008, diprediksi dana Gapoktan sudah mencapai Rp. 300 an Juta, namun faktanya sebagian saldo Gapoktan tersebut tersisa Rp. 2 juta.
Tim batarapos.com