Jeneponto, batarapos.com – Tangis bercampur haru, Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) ini meneteskan air mata saat ditemui oleh salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jeneponto pada Kamis, (19/12/19).
Diketahui, Ibu rumah tangga yang menghidupi tiga orang anak ini bernama Saenab Dg Memang warga kampung Tamanroya, Kelurahan Tamanroya, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Rupanya, potret memilukan itu, membuat salah seorang anggota DPRD Jeneponto, Nur Amin Tantu terpanggil dan menemuinya langsung setelah melihat berita di media sosial yang diposting melalui akun facebook.
Banar adanya, keluarga yang tergolong miskin ini. Selain kehidupan ekonominya yang terbilang memprihatinkan. Rumah yang ditempatinya tinggal pun sungguh tidak layak huni.
“Saya baca berita yang diangkat oleh teman – teman media kemudian diposting di facebook. Hati kami langsung tergugah karena ada juga cucunya yang putus sekolah hanya karena sesuatu hal. Dan keluarga ini juga sangat layak dibantu,” kata Amin Tantu.
Amin Tantu juga mengatakan, setelah melihat langsung keadaannya, dirinya pun tak tega ada warga yang mengalami nasib seperti ini.
“Insyah Allah, saya akan berusaha semampuku untuk terus membantu warga yang memang betul-betul layak kita bantu. Hari ini kita datang bawakan bantuan kemanusiaan alakadarnya saja, termasuk pakaian baju seragam sekolah untuk cucunya supaya melanjutkan lagi sekolahnya. Semoga dapat bermanfaat bagi keluarga Alimuddin,” ujar Amin Tantu ikut prihatin.
Alimuddin yang kesehariannya hanya sebagai pembantu Masjid Babussalam Tamanroya, upahnya tidak mencukupi untuk kebutuhan hari-harinya yang berjumlah 6 orang tersebut.
Jangankan untuk membangun rumah, sedangkan untuk kebutuhan hari-hari saja tidak tercukupi. Mereka hanya numpang di sebuah bangunan sekolah SD yang sudah lapuk sebagai tempat berlindung dikala hujan dan panas terik matahari.
Melihat kondisi dan keadaan keluarga Alimuddin saat sekarang ini memang cukup memprihatinkan.
Saenab Dg Memang didampingi suaminya Alimuddin, sangat terpukul menceritakan cuitannya itu saat doorstop awak media di kediamannya, Kamis (19/12/19).
“Saya sudah kurang lebih 4 tahun tinggal ditempat ini nak, barusan ada anggota dewan yang telah sudi datang ke rumah saya dan melihat langsung keadaanku ini. Jujur pak, saya tidak tahu lagi harus bilang apa sama pak Dewan,” ucap sembari sambil meneteskan air matanya.
Keluarga ini, sangat berharap kepada pemerintah agar mendapat bantuan bedah rumah. Ia akui ada tanah miliknya, namun belum ada bangunan rumah untuk di tempatinya tinggal bersama anak dan cucunya itu.
“Ke mana lagi saya harus berpijak nak kalau bangunan ini digusur. Tempat tinggalku ini katanya mau di gusur, karena mau dipakai membangun,” pilu Ibu.
“Saya punya tanah nak, lengkap ji surat suratnya juga, Akte jual beli tanahku ada dari pemerintah setempat. Meskipun saya sudah didata tapi tidak pernah dapat bantuan,” ujar sang Ibu itu. (Ridwan Tompo)