Surabaya, batarapos.com – Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DP2KUKM) Kabupaten Luwu Utara, Muhammad Kasrum, mengikuti kegiatan Capacity Building dan Studi Banding Pengembangan Klaster serta Pengendalian Inflasi Provinsi Sulawesi Selatan di dua kota di Jawa Timur, masing-masing Surabaya dan Kediri.
Kegiatan yang diinisiasi Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan ini dilaksanakan selama tiga hari, yaitu 12 – 14 Desember 2019. Dipilihnya Jawa Timur, dalam hal ini Surabaya dan Kediri, karena dua kota ini mampu menekan inflasi dengan baik.
“Meski Sulsel daerah surplus pangan, tapi inflasi kita masih tinggi dibanding Jawa Timur,” kata Kasrum.
Menurut Kasrum, Capacity Building dan Studi Banding yang dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Selatan ini dalam rangka belajar sekaligus mencontoh Jawa Timur bagaimana menekan inflasi daerah.
“Sebenarnya inflasi di Sulsel tren-nya menurun dan masih on the track dalam mencapai target sasaran inflasi,” terang Kasrum.
Ia menambahkan, peserta Studi Banding juga berkesempatan mengunjungi Klaster Padi Organik di Kabupaten Mojokerto. Disana, kata dia, peserta menapaki Lereng Gunung Penanggungan dan menemui Komunitas Pertanian Organik Brenjonk.
“Klaster Padi Organik ini paling besar memengaruhi terjadinya penekanan inflasi di Jawa Timur,” ungkap Kasrum.
Kegiatan Study Banding dipimpin Asisten II Pemprov Sulsel M. Firda, dan diikuti 35 utusan dari TPID Kab/Kota, serta beberapa UMKM. Selain Kasrum, pejabat yang ikut diantaranya Wabup Bantaeng Sahabuddin, Sekda Wajo Amiruddin, Sekda Bone Andi Surya, Kadis Perindustrian Sulsel Ahmadi Akil, serta Kadis Koperasi dan UKM Sulsel Malik Faizal. (Lh/Drs)