17 Juni 2025, 5:43 pm

Longsor Terjadi di Jalan Poros Kolonodale, Akses Tertutup Total

Liputan : Rudini

Morowali Utara, batarapos.com – Jalan poros dari kota Kolonodale menuju desa Ganda-ganda, kecamatan Petasia, kabupaten Morowali Utara, tertutup tanah longsor sejak Minggu dini hari (25/6/2025).

Jalan strategis itu tidak bisa dilewati alias putus total tertutup batu dan tumpukan tanah sepanjang sekitar 60 meter.

Kondisi ini sangat mengganggu karena selain jalan penghubung ke arah kecamatan Soyojaya, dan seterusnya ke arah Kabupaten Tojo Una-una, juga merupakan akses utama menuju pelabuhan feri yang tak jauh dari lokasi longsor.

Tanah longsor itu terjadi akibat hujan deras yang melanda kota Kolonodale dan sekitarnya, Sabtu malam, hujan yang disertai petir itu berlangsung hingga Minggu dinihari.

Anggota DPRD Morut Arif Ibrahim menyayangkan tidak pekanya perusahaan tambang yang beroperasi di Kolonodale hingga desa Ganda-ganda, mestinya jika terjadi bencana seperti itu, perusahaan harus berempati, bergerak cepat menurunkan alat berat.

“ Saya tau di perusahaan besar pasti punya prosedur masing-masing terkait penggunaan alat berat. Namun untuk kondisi darurat seperti bencana alam mestinya ada hal-hal khusus tanpa harus berbelit-belit,” Ujar Ketua Komisi I DPRD Morut tersebut.

Yang pasti, kata Arif, sampai pukul 10.00 Minggu pagi, belum ada tanda-tanda bala bantuan dari perusahaan tambang yang selama ini mengeruk keuntungan di wilayah Kolonodale – Ganda-ganda.

Perusahaan yang dimaksud di antaranya PT. Mulia Pasific Resources (MPR), PT Central Omega Resources (COR), PT. Trinusa Dharma Utama (TDU), serta beberapa perusahaan lainnya.

Pagi itu alat berat yang membongkar tumpukan tanah longsor hanya alat milik Hj. Warda Mamala berupa excavator dan dump truck serta loader milik Dinas PUPR Morut.

” Dengan keterbatasan alat berat itu dipastikan pembongkaran tumpukan material tanah longsor tersebut berjalan lama, sementara jalan poros itu sangat strategis,” tambah Arif.

Menurutnya, bencana longsor ini akibat curah hujan yang cukup tinggi serta diduga dipicu oleh aktivitas perusahaan tambang yang tidak terkontrol bahkan mengabaikan aspek lingkungan.

Selain Arif Ibrahim, juga ada di lokasi longsor dua anggota DPRD Morut yakni Usman Ukas dan I Wayan Landra.

Sedangkan dari pihak Pemda Morut tampak Kepala BPBD Delfia Parenta, Sekdis PUPR Alamsyah, Kadis Lingkungan Hidup Syarifuddin, Kapolsek Petasia AKP MUH. KASIM, kasat pol PP dan damkar Buharman lambuli dan beberapa anggota Damkar

BERITA TERKAIT

TRENDING

JARINGAN SOSIAL

3,001FansSuka
263PengikutMengikuti
53PengikutMengikuti
3,190PelangganBerlangganan