13 Juli 2025, 9:26 pm

Lidik Dugaan Pencabulan Pasien di RSUD I Lagaligo, Penyidik Imbau Jika Ada Korban Lain Segera Melapor

Liputan : Tim

Luwu Timur, batarapos.com – Satuan Reskrim Polres Luwu Timur melalui unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) melakukan penyelidikan dugaan pencabulan Pasien di RSUD I Lagaligo.

Penyelidikan dilakukan setelah korban C (16) warga kecamatan Tomoni yang masih dibawah umur mengadu ke Mapolres Luwu Timur, Kamis 10 Juli 2025.

Kasat Reskrim Polres Luwu Timur melalui Kasubsi Humas, BRIPKA. Andi Muh. Taufik membenarkan laporan pengaduan tersebut, penyidik saat ini tengah melakukan proses penyelidikan.

” Anggota sudah sementara jalan juga proses penyelidikan,” Kata BRIPKA. Andi Muh. Taufik.

Polres Luwu Timur juga mengimbau jika ada korban lain agar segera membuat laporan, sebagaimana pengakuan salah satu perempuan inisial S warga kecamatan Wasuponda yang juga diduga menjadi korban pencabulan.

” Jika ada yang lain merasa jadi korban, silahkan datang untuk membuat laporan,” Imbau Kasubsi Humas Polres Luwu Timur.

Diberitakan sebelumnya, Korban C diduga jadi korban pencabulan oleh oknum tenaga kesehatan di ruang operasi RSUD I Lagaligo saat akan menjalani proses operasi, pada 03 Juli 2025 lalu.

” Kejadiannya waktu saya mau di bius untuk dioperasi hemoroid,” Kata C kepada batarapos.com, saat mengadu di Polres Luwu Timur didampingi keluarga.

Dia menjelaskan bahwa, dugaan cabul yang dialami saat dirinya sudah terbaring diatas bed operasi yang hanya mengenakan baju operasi tanpa pakaian lain.

” Saat itu saya sudah baring diatas ranjang operasi setelah pakaian saya dilepas hanya baju operasi saya pakai, kalau baju begitu kan hanya bagian depan tertutup, bagian belakang tidak,” jelasnya.

Saat pertama masuk di ruang operasi, C hanya berdua dengan petugas anestesi atau bagian pembiusan, sementara yang lainnya berada di ruangan lain mempersiapkan peralatan.

Korban mengaku, saat akan disuntik bius, korban yang tengah baring terlentang dimiringkan untuk disuntik dibagian belakang, yang secara otomatis bagian belakang korban tanpa penutup.

” Pertama dalam ruangan hanya saya berdua dengan dia, waktu saya mau disuntik bius, dia tempelkan alat vitalnya dibagian bokong saya, dan itu sangat saya rasakan beberapa saat,” Ungkapnya.

Tidak hanya itu, setelah korban disuntik bius dan terlihat sangat kedinginan, terduga pelaku kembali mengelus dan meraba-raba bagian leher hingga ke telinga korban saat akan memasang selang oksigen untuk bantuan pernapasan.

” Waktu saya sudah dibius, saya kedinginan sekali, dia balikkan lagi badan saya ke posisi terlentang, terus dia pindah diatas kepala saya, dia pasang selang oksigen, tapi dua tangannya raba-raba leher sampai ke telinga saya sampai berulang ulang, baru ditanya ada mikah cowok ta,” Ujar korban.

Saat dokter dan petugas lainnya sudah berada didalam ruangan akan melakukan operasi, korban diduga masih dicabuli oleh terduga pelaku, payudara korban sempat diremas saat akan mengambil tali pengikat yang disimpan dibagian perut korban.

” Pas dibagian pusat kebawah kan ada pembatas kayak tirai, yang lain dibawah saya, dia disamping kanan saya ambil tali pengikat kaki yang disimpan oleh petugas lain diatas perut saya, tapi masih sempat dia remas payudara saya,” Bebernya.

Kejadian yang dialami oleh korban sangat dirasakan, pasalnya korban saat akan dioperasi hanya dibius setengah badan, sehingga bagian pusat keatas tidak terbius, korban melihat dan merasakan apa yang dialami serta mengenali bagian wajah sekitar mata terduga pelaku yang memakai masker.

Pasca operasi, korban masih dirawat selama dua hari di RSUD I Lagaligo, saat akan pulang, korban sempat menceritakan yang dialaminya saat di ruang operasi kepada ibunya, namun karena ibu korban yang sudah lanjut usia sehingga tidak merespon dengan baik.

Karena tidak mampu memendam apa yang dialaminya, akhirnya korban menceritakan kejadian yang dialaminya ke saudaranya yang berada di kabupaten Morowali melalui pesan Whatsapp.

Tidak hanya korban C yang diduga menjadi korban pencabulan, salah seorang pasien asal Wasuponda inisial S seorang wanita juga mengaku diduga dicabuli saat akan menjalani operasi, namun dia belum melaporkan ke polisi kejadian yang dialaminya tersebut.

Kejadian yang dialami oleh S juga di ruang operasi RSUD I Lagaligo saat akan dilakukan pembiusan untuk operasi, dua hari sebelum C juga dioperasi, dalam pengakuan korban, tangannya dipaksa menggenggam alat vital terduga pelaku.

Menanggapi hal tersebut, Direktur RSUD I Lagaligo dr. Irfan kabarnya telah melakukan konferensi pers, Sabtu 12 Juli 2025.

Baca berita terkait :

Dua Pasien Operasi di RSUD I Lagaligo Diduga Jadi Korban Pencabulan, Sudah Lapor Polisi !

BERITA TERKAIT

TRENDING

JARINGAN SOSIAL

3,001FansSuka
263PengikutMengikuti
53PengikutMengikuti
3,190PelangganBerlangganan