Liputan : Dedi
Luwu Utara, batarapos.com – Maraknya keberadaan toko modern hingga ke pelosok-pelosok menjadi perhatian masyarakat di kabupaten Luwu Utara. Terkhusus di desa Lampuawa, kecamatan Sukamaju, recana pembangunan retail modern (Mini Market) tersebut mendapat penolakan dari warga setempat.
Aksi penolakan ini dilakukan setelah munculnya rencana pembangunan retail moderen tersebut diwilayah mereka.
Penolakan itu disampaikan oleh masyarakat Lampuawa lewat surat pernyataan yang ditandatangani oleh seluruh tokoh masyarakat dan pelaku usaha UMKM di desa tersebut.
Adapun dasar penolakan warga tersebut;
- Keberadaan Retail Moderen (alfamart) mengancam kelangsungan usaha kecil masyarakat : Kehadiran Alfamart akan menimbulkan persaingan yang tidak seimbang dan berpotensi mematikan usaha warung serta toko kelontong milik warga lokal.
- Menurunkan pendapatan pedagang tradisional: Sebagian besar warga desa kami (lampuawa) menggantungkan hidup dari berdagang, sehingga keberadaan jaringan minimarket moderen akan berdampak langsung terhadap penghasilan kami.
- Menjaga Ekonomi Lokal dan Kemandirian Desa: Kami ingin mempertahankan roda ekonomi yang berbasis pada usaha mikro, kecil, dan Menengah (UMKM) yang telah menjadi tulang punggung Desa.
Menjaga Keberlangsungan UMKM
Pernyataan penolakan warga desa Lampuawa soal rencana pembangunan retail moderen diwiliayahnya dipandang perlu menjadi atensi oleh sejumlah pihak, termasuk pemerintah Daerah.
Sebab secara umum warung tradisional (UMKM) bukan hanya tempat berbelanja, tapi juga bagian dari sistem sosial masyarakat.
Selain itu banyak warga yang menggantungkan kebutuhan harian mereka dengan cara berhutang dulu dan membayar setelah panen atau gajian, yang dimana Alfamart sebagai perusahaan waralaba tidak menyediakan sistem hutang seperti itu.
Dikhawatirkan jika warung-warung kecil mengalami penurunan pendapatan atau tutup, maka tidak ada lagi tempat warga untuk memenuhi kebutuhan mendesaknya(hutang).
” Untuk itu kami menolak rencana pembangunan retail modern Alfamart didesa lampuawa,” Tegas Warga Desa Lampuawa.
Kehadiran Retail Moderen di Desa Lampuawa, Ancaman Nyata Bagi UMKM
Sementara itu, Hamsul, yang juga warga Desa Lampuawa mengungkapkan bahwa, wacana pembangunan gerai ritel modern (Alfamart) di desa Lampuawa menjadi ancaman nyata bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta pedagang dalam skala kecil (kios) emperan.
Ia menilai Wacana itu tentu bakal membuat UMKM dan usaha kecil lainnya di desa Lampuawa tergerus dan dimatikan secara perlahan-lahan, karena kehadiran gerai Alfamart dengan ekspansi yang cukup besar.
” Padahal diketahui bersama, peran UMKM dalam menopang perekonomian di desa cukup besar. Kita tahu toko kelontong warga ini jadi tempat penghasilan untuk mereka, hasilnya untuk biaya sekolah anak, biaya hidup sehari hari,” Ujar Hamsul, Selasa (4/11/2025).
Selain itu kehadiran retail moderen juga dapat membuat Penurunan Omset Pedagang Tradisional, sebab Peralihan konsumen ke ritel modern dapat menyebabkan penurunan drastis omset pedagang lokal, bahkan bisa saja memaksa beberapa dari mereka untuk gulung tikar.
Kehadiran Alfamart juga bisa mengubah pola belanja masyarakat: dari hubungan personal ke hubungan transaksional.
Perputaran uang desa juga bisa keluar ke perusahaan pusat, bukan lagi berputar antarwarga seperti sebelumnya.
” Olehnya itu kami menolak rencana pembangunan retail modern di Desa Lampuawa, karena akan menggerus UMKM Lokal. Kami mendesak pihak terkait untuk tidak memberikan izin pembangunan Retail Modern di Desa Lampuawa,” Tegas Hamsul.











