Liputan : Yusri
Bone, batarapos.com – Sebuah pembangunan proyek irigasi membentang kurang lebih 200 meter di tengah-tengah bukit perkebunan warga di desa Lamakkaraseng, kecamatan Ulaweng, kabupaten Bone, Sulawesi Selatan tuai sorotan.
Bagaimana tidak, pembangunan proyek ini kabarnya hanya dikerjakan kurang lebih 20 hari kerja, oleh tenaga kerja pihak rekanan kontraktor, namun soal sumber anggaran kata salah satu warga Desa Lamakkaraseng, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone mengaku tidak tahu persis sumbernya.
” Tidak ada papan proyek dipasang, biasanya kalau kerja proyek ada itu dipasang. Ini sudah rampung tapi tidak ada papan prasasti ditempel, cepat selesai kemarin karena disitu bermalam pekerja di rumah kebun, sekitar dua puluh hari kerja saja,” Kata warga kepada wartawan.
Ia membeberkan jika pembangunan irigasi yang membentang dikebun pertanian warga hanya untuk mengatasi luapan air dari sumber mata air, disalah satu kebun warga yang kerap meluap saat musim tertentu.
Fakta ini juga dapat digambarkan dilokasi pekerjaan proyek irigasi tersebut, dari pantauan tim batarapos.com mendapati bangunan irigasi ini terkesan hanya menguntungkan sekitar 5 orang pemilik kebun. Padahal anggaranya diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
” Kalau musim kemarau memang tidak ada airnya, kalau musim baru ada, sebelum ada saluran ini air meluap dari mata air dikebun milik warga sampai kekebun saya,” Kata pemilik kebun dilokasi.
Hasil pekerjaan proyek irigasi di Desa Lamakkaraseng, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone ini juga diduga kuat tidak sesuai spesifikasi, terlebih material semen yang digunakan merek semen Merdeka.
Dengan hasil pekerjaan sudah kropos berdebu dibeberapa titik, padahal baru sepekan rampung dikerjakan pihak rekanan kontraktor.
” Cepat sekali memang selesai, baru sekitar sepuluh hari yang lalu,” Tambah warga desa Lamakkaraseng, Selasa 9 Desember 2025.
Terpisah Penjabat (Pj) Kepala Desa Lamakkaraseng, Kabupaten Bone, Sulfiadianto saat dikonfirmasi batarapos.com jumat 12 Desember 2025 membeberkan proyek irigasi tersebut bersumber dari anggaran pokok-pokok pikiran (Pokir) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
” Anggaran pokir pusat,” Tulis singkat Pj Kades Lamakkuraseng Sulfiadianto melalui pesan whatsapp.
