Makassar batarapos.com – Terkait kasus kecelakaan lalu lintas diwilayah Desa Wanawaru, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan kini menjadi perhatian masyarakat.
Holding Statement secara tertulis pihak PT.PLN (Persero) wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat yang disampaikan melalui media batarapos.com, menyampaikan pernyataannya saat dikonfirmasi pada kantor wilayah Jalan Letjend Hertasning Blok B Kota Makassar.
Diantaranya berharap kondisi korban lakalantas yang merupakan seorang pelajar yang masih di tingkat sekolah dasar seperti anak dibawah umur perempuan inisial AR (10) dapat segera membaik.
“Terimakasih atas informasinya bagi rekan media”,
“Sehubungan dengan hal ini, kami dari PLN dan Mitra PLN mengucapkan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada ananda dan pihak keluarga”,
“Saat ini pihak kami sedang melakukan silaturahmi kepada keluarga dan turut mendoakan agar Ananda segera pulih kembali”. Tulis pihak PT.PLN (Persero) wilayah Sulsel, Sultra dan Sulbar yang minta dirahasiakan identitasnya. Selasa, 20/6/2023.
Sebelumnya, seperti diketahui AR (10) adalah merupakan pelajar SD yang masih duduk dibangku Kelas III, namun naas telah menjadi korban kecelakaan lalu lintas saat pulang bersekolah usai menjalani ujian.
Peristiwa tragis tersebut bahkan terjadi tepat didepan pintu gapura gedung sekolah SDN Inpres 5/81 Wanua Waru, Desa Wana Waru Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, tempat menimba ilmu pendidikan selama ini. Namun sayang harus menjadi kenangan buruk yang tidak terlupakan sepanjang masa bagi korban.
Kondisi korban AR diakui semua pihak, sangatlah memprihatinkan. Akibat peristiwa ini hingga nyaris merenggut nyawanya. Walaupun terlepas dari maut, Tetapi AR harus menanggung beban yang sangat berat, dimana tubuhnya menjadi cacat seumur hidup. Pasalnya, tidak terbayangkan khususnya pada kedua kakinya yang telah remuk hancur setelah terinjak ban sebuah kendaraan mobil truck yang mengangkut bahan material berbobot beban sangat berat.
Bahkan salah satu kaki pada sebelah kiri harus dipotong atau diamputasi. Serta satu kakinya yang lain coba dipertahankan dalam penindakan penanganan medis. Hal ini dilakukan pada beberapa hari lalu melalui RSUD Tenriawaru Kabupaten Bone sebagai tempat mendapat perawatan intensif.
Lebih memprihatinkan serta terharunya, pelajar AR menurut informasi yang dihimpun tercatat resmi adalah warga miskin, ironisnya kedua orang tuanya bahkan diketahui telah bercerai, sehingga dibesarkan oleh kakek beserta neneknya selama ini. Membuat peristiwa yang terjadi semacam saat ini hanya menambah duka sangat mendalam bagi keluarga korban, masyarakat luaspun juga turut memberi empati rasa iba.
Peristiwa naas tersebut terjadi tercatat pada Selasa 13/6/2023 kemarin, diperkiran sekitar pukul 10.50 wita. Kejadian tersebut bahkan didepan saksi mata kakeknya Marsus (54) dan warga sekitar lainnya yang sempat memberi pertolongan kepada korban AR.
Kendaraan mobil truck yang merupakan kendaraan operasional terungkap telah menginjak serta menggilas korban dimana dikemudikan oleh Ediansyah (26) dan berpenumpang bersama dua orang lain didalamnya, dan dipastikan merupakan mitra atau vendor PT.PLN (Persero) ULP Cabang Patangkai, Kabupaten Bone, dari sebuah perusahaan swasta dimana dapat dipastikan begitupun diyakini sedang dalam waktu sementara dalam menjalankan tugas operasional pelayananan PT.PLN (Persero).
Perusahaan yang menjadi mitra atau vendor PT.PLN (Persero) yang terlibat dalam kasus lakalantas tersebut, disebut hanya beroperasi diwilayah Kabupaten Bone. Namun selaku PT.PLN (Persero) wilayah Sulsel, Sultra dan Sulbar mengaku telah memberi respon disertai santunan dari pihaknya kepada korban. Namun sayangnya bentuk santunan yang dimaksud tidak dibeberkan.
Santunan tersebut ungkapnya lagi diberikan kepada korban sebagai bahagian tanda rasa turut berbelasungkawa paparnya.
“Untuk santunan kepada korban selanjutnya berasal dari perusahaan mitra yang terlibat langsung kecelakaan tersebut, kami PT.PLN (Persero) Wilayah. Disini hanya menjadi fasilitas saja”, terangnya.
Sementara menyangkut penanganan perkembangan proses hukum kasus ini, PT.PLN (Persero) wilayah Sulsel, Sultra dan Sulbar akan memberi dukungam serta suport kepada aparat kepolisian yang menangani dimana melibatkan mitra kerjanya.
“Untuk proses hukum yang berjalan ada penyidilk yang menanganinya”, ujarnya.
Dimana Holding Statement selanjutnya akan kami sampaikan nantinya juga besar kemungkinan dalam bentuk rilis.
“Kami tidak mau keluar dari Holding Statement yang sudah ada”, tutupnya secara lisan diselingi beberapa pertanyaan media ini.
Hingga kini masih menjadi pertanyaan, siapakah yang lebih bertangung jawab dan berkewajiban menanggung beban derita korban AR ?, dari peristiwa kecelakaan kerja ini, untuk memberi semangat dalam menunjang masa depan terhadap yang bersangkutan !.
Sementara pada waktu yang sama ibu kandung korban AR bernama Andi Srijumrita sari (29) juga telah berhasil dikonfirmasi batarapos.com guna mengetahui perkembangan terakhir kondisi yang bersangkutan dimana juga masih dalam penanganan medis pihak rumah sakit RSUD Tenriawaru Kabupaten Bone dan mengutarakan beberapa hal.
“Anak saya alhamdulillah sudah membaik, tapi masih merasakan kesakitan”, jawab Andi Srijumrita Sari kepada batarapos.com melalui via telepon.
Kaki AR sebelah kiri sesuai informasi sebelumnya sudah diamputasi, Sementara kaki sebelah kanan diurainya mendapat pemasangan besi untuk membantu pemulihan kesehatan luka korban.
“Pihak PLN (PT.PLN (Persero) red), juga sudah menjenguk korban, kalau dari pihak vendor atau keluarga sopir belum pernah datang melihat anak saya”, tuturnya.
Dia pihak PT.PLN (Persero) dibantahnya sesuai informasi konfirmasi diatas mengatakan mereka cuma datang melihat kondisinya urainya lagi.
Kalau penanganan dari kepolisian suami saya yang mengetahuinya, bagaimana perkembangannya. Ada informasi saya terima kalau sopir sudah ditahan demikian pula halnya dengan kendaraan truck yang dipergunakan jelasnya.
“Saya juga sangat berterima kasih atas perhatian para donatur yang sudah membantu keluarga kami”, ungkapnya.
Kalau soal keberatan sudah tentu ada kata Andi Srijumrita Sari, nanti kita lihat bagaimana perkembangan selanjutnya atas apa yang telah menimpa keluarga kami utamanya terhadap korban AR.
Karena masalah ini menyangkut masa depan korban, apalagi ini cacat seumur hidup. Sungguh kasihan masa depannya, selaku orang tua kami tidak tahu akan bagaimana pada waktu kedepannya nanti melihat nasibnya.
Tim batarapos.com/zul