
Liputan : Dedi
Luwu Utara, batarapos.com – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) menggelar Rapat Strategis Rencana Pengembangan Kawasan Pengolahan Sarang Burung Walet, Rabu (26/03/2025).
Rapat yang dilaksanakan di ruang kerja Kepala Bapperida ini juga membahas tentang upaya Pemda Luwu Utara dalam mengoptimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Bapperida juga melibatkan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan Badan Pusat Statistik (BPS).
Pelibatan Bapenda dan BPS ini sebagai langkah kolaboratif dalam rangka meningkatkan kontribusi sektor unggulan daerah terhadap pembangunan ekonomi lokal. Rapat dipimpin langsung Kepala Bapperida, Drs. H. Aspar.
“ Rapat ini membahas tentang strategi perencanaan kawasan yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah sarang burung walet melalui industrialisasi dan diversifikasi produk olahan,” Kata Kepala Bapperida, Aspar.
Pengembangan kawasan ini, kata dia, diharapkan dapat mendorong investasi dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Luwu Utara, terutama pelaku usaha di sektor perburuan dan pengolahan sarang burung wallet.
“ Untuk mendukung upaya itu, maka kebijakan tata ruang dan lingkungan menjadi perhatian kita untuk memastikan keberlanjutan usaha tersebut dalam jangka panjang,” Terangnya.
Selain aspek pengembangan kawasan, rapat ini juga menyoroti langkah-langkah optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Salah satu inisiatif yang dibahas adalah pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Penerimaan Pajak Daerah yang bertujuan untuk memperkuat pengawasan dan pemungutan pajak daerah secara lebih efektif dan transparan.
“ Satgas ini nantinya akan berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait guna memastikan regulasi perpajakan daerah berjalan secara optimal tanpa memberatkan pelaku usaha,” Jelasnya.
Pihaknya sengaja melibatkan dua entitas, masing-masing Bapenda dan BPS, agar pelaksanaan kedua program ini bisa segera dilaksanakan. Semuanya tentu untuk meningkatkan pendapatan asli daerah, yang selama ini menjadi problem daerah.
“ Sinergi antarinstansi tentu menjadi kunci dalam upaya mendukung keberlanjutan program ini,” Jelasnya, seraya mengakatan bahwa pengembangan kawasan pengolahan sarang burung walet bukan hanya soal pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentang menciptakan tata kelola yang adil dan berkelanjutan.
“ Dengan adanya Satgas Pengamanan Pajak ini, tentu kita berharap penerimaan daerah dapat lebih meningkat tanpa menghambat iklim investasi,” Ucapnya menambahkan.
Melalui forum ini pula, Aspar berharap seluruh pihak bisa menyelaraskan visi dan strategi guna menciptakan kebijakan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi inklusif.
“ Ke depan, kita akan terus melakukan kajian mendalam, serta monitoring terhadap implementasi kebijakan agar manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat, termasuk pemda,” Tandasnya.