Liputan : ikp-humas/kominfo-sp
Luwu Timur, batarapos.com – Wakil Bupati Luwu Timur (Lutim), Mochammad Akbar Andi Leluasa selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) didampingi Ketua TP PKK Lutim, Hj. Sufriaty sebagai Wakil Ketua II TPPS sekaligus narasumber, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB), Hj. Puspawati membuka Rapat Koordinasi (Rakor) TPPS Tingkat Kabupaten yang dirangkaikan dengan Orientasi Perangkat Daerah (OPD) Pembina Percepatan Penurunan Stunting di Desa dan Kelurahan Tahun 2024.
Rakor yang berlangsung di Aula Kantor Bupati Lutim, Selasa (13/2/2024), turut dihadiri para Asisten, Staf Ahli dan Kabag, para Kepala OPD Lingkup Pemkab Lutim, narasumber dari BKKBN Perwakilan Provinsi Sulsel dan para Camat.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Lutim, Moch. Akbar Andi Leluasa mengatakan, peningkatan kualitas manusia Indonesia merupakan salah satu misi sebagaimana tertera pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2020-2024 dengan salah satu indikator dan target prevalensi stunting pada balita.
“Target kita sangat jelas bahwa kita ingin menurunkan stunting hingga 14 persen pada tahun 2024, dimana Luwu Timur berdasarkan SSGI tahun 2022 yaitu 22,6 persen dan kita memiliki target penurunan sebanyak 8,6 persen,” jelas Akbar Andi Leluasa.
Wabup Akbar menegaskan, percepatan penurunan stunting memerlukan komitmen yang kuat dari semua pihak serta memastikan konvergensi antar program.
“Ini tugas yang tidak mudah dan gampang, sehingga diperlukan keterlibatan seluruh OPD, pihak swasta, masyarakat, tokoh agama untuk dapat bekerjasama menurunkan stunting di Kabupaten Luwu Timur ini,” ucap Wabup Lutim.
Oleh karena itu, orang nomor dua di Kabupaten Luwu Timur ini menekankan bahwa melalui rapat koordinasi ini kiranya dapat mengawal dan mendukung pelaksanaan penurunan stunting utamanya dalam menyusun kegiatan yang tepat.
“Untuk tim stunting yang sudah di SK kan oleh Bupati agar bekerja maksimal demi menurunkan angka stunting di Kabupaten Luwu Timur yang kita cintai, karena ini bukan hanya menjadi tugas sektor kesehatan tetapi tugas kita semua,” tutupnya.