Maros, Batarapos.com – Nahas menimpa Dahlia (52) warga Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Harus menderita luka lebam serta trauma mendalam akibat penganiayaan yang diduga dilakukan oleh (Yajji) tidak lain adalah kakak iparnya sendiri.
Saat dikonfirmasi oleh Tim Batarapos.com, Minggu (8/9/19) menceritakan kronologis kejadian yang menimpa dirinya pada hari Sabtu sore (7/9/19) dimana saat itu, dirinya menuju wisata rammang – rammang tempat ia berjualan.
Tiba-tiba didatangi oleh kakak iparnya sendiri (Yajji red) dengan membawa sebatang kayu, dari jarak sekitar 1 meter dengan tersulut emosi, dan langsung dihantamkan ketubuhnya sebanyak empat kali.
Lanjut Dahlia, tidak lama berselang, menyusul (Asmar) anak kandung (Yajji), yang juga merupakan Kepala RT setempat menghalau ayahnya untuk meredam emosinya. Disitulah saya ambil kesempatan melarikan diri, namun tidak sampai disitu, (Yajji) terus mengejar saya sampai ke Dermaga (sekitar 200 meter), tapi saya berhasil melompat ke Perahu milik nelayan dan menyelamatkan diri.
“Mau mentonga nabunuh karena kayak orang kesurupangi itu marah, 4 kalika napukul,” papar Dahlia sambil menunjukan bekas lukanya.
Setelah peristiwa tersebut, saya langsung melaporkan kejadian ini kepihak kepolisian karena saya takut jangan sampai kejadian ini berlanjut lagi.
“Banyak ji pengunjung wisata pada saat itu, tapi semua orang pada berlarian karena ketakutan. Saya tidak menyangka Yajji akan memukul saya, karena situasi saat itu ramai,” terang Dahlia.
Dahlia menuturkan, sebelum penganiayaan terjadi, memang saya pernah membakar daun kelapa kering di empang tempat sekitar jualan saya, (Wisata rammang – rammang). Saat itu (Hatija), isteri (Yajji) marah sama saya karena dia kira pohon kelapa miliknya mati terbakar, padahal tidak ji.
“Ada juga masalah keluarga (Harta warisan), berupa sebidang Sawah, tapi itu sudah lama, waktu suami saya (Sirajuddin) masih hidup,” tambah Dahlia.
Masih Dahlia, memang kakak ipar saya (Yajji red) orangnya Arrougant, adik kandungnya sendiri sering dipukul. Sebelum lebaran kemarin. Yajji sempat menganiaya adik kandungnya (Yati) sampai mengalami pendarahan dihidung.
“Kami berharap kepada pihak penegak hokum, agar kasus ini tidak dibiarkan begitu saja, dan Yajji bisa diproses sesuai perlakuan yang saya alami sekarang,” tutup Dahlia. (Yusri)