
Liputan : Tim batarapos.com/Zul
Bone, batarapos.com – Empat orang tidak dikenal (OTK) melakukan teror terhadap wartawan batarapos.com Biro Bone, Sulawesi Selatan, Kamis (2/11/2023), pukul. 23.00 WITA, di Dusun Libureng, Desa Selli, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone.
Yusri, kepala Biro batarapos.com wilayah Bone nyaris jadi korban lemparan batu oleh keempat OTK tersebut, untungnya, batu yang dilemparkan pelaku hanya mengenai tiang pos kamling tempat korban dan rekannya sedang nongkrong.
Korban bercerita saat itu dirinya, baru saja tiba beberapa menit sepulang mengantar salah seorang warga Desa yang dilarikan kerumah sakit RSUD Tenriawaru Bone, dengan kendaraan Ambulance milik Pemerintah Desa Selli.
“Saya singgah untuk nongkrong sama teman seperti biasanya yang memang waktunya sudah agak larut malam, bersama lima orang lainya, disebuah pos kecil yang terletak didepan rumah teman saya, sambil main game,” terang korban.
Tidak lama kata dia, kemudian dari arah Jalan Poros Makassar Bone terlihat melintas dua sepeda motor jenis Yamaha NMAX dan CRF berboncengan dengan gerak-gerik memang sudah sangat mencurigakan.
” Kendaraan tersebut terlihat mondar mandir sebanyak tiga kali, untuk memperhatikan situasi yang ada disekelilingnya, sebelum melakukan serangan dengan pelemparan batu cukup besar kearah saya, lalu kabur,” tuturnya.
Ciri-ciri pelaku tinggi besar dan berbadan tegap, kekar, setelah melemparkan batu, para pelaku kabur.
” Sebelum melakukan pelemparan para pelaku terlebih dahulu melirik kearah saya, dan sepertinya memastikan saya benar-benar ada dilokasi pinggir jalan tersebut, dimana jarak pandang hanya kurang lebih sekitar lima meter saja dari Jalan Poros,” ucap Yusri
Sekitar sejam kemudian setelah peristiwa pelemparan terjadi, rekan korban kembali memberi kabar, jika di jalan yang akan dilalui oleh korban untuk pulang ada dua orang yang mencurigakan.
” Beberapa menit setelah serangan lemparan batu atau sebelum beranjak pulang. Salah satu teman saya, memberi tahu telah melihat ada lagi dua orang sedang menunggu didalam lorong tempat yang biasa saya lalui, penerangannya memang cukup gelap, mereka terlihat memakai helm,” jelasnya.
Tidak hanya di tempat nongkrong korban diteror, bahkan sampai di rumahnya pun, korban masih diteror diikuti oleh dua OTK.
” Saya melihat bayangan dan cahaya hp milik mereka dari arah pertengahan sawah yang saya tempuh dan saya tiba dibelakang mereka, dia menunggu saya cukup lama sekitar sejam dengan bersembunyi sambil membakar rokok”, ungkapnya.
Teror tersebut diduga buntut dari sorotan pengoperasian Tambang Galian gologan C diduga ilegal yang diberitakan sebelumnya, dengan judul “Penampakan TGC Diduga Ilegal Beroperasi di Bengo, Penambang Malah Unggah Story WA sebut Provos Yang Tangani”.
Hal itu dibuktikan dengan adanya tekanan dari oknum yang mendesak agar berita di Take Down untuk segera menurunkan berita yang telah diterbitkan walaupun itu tanpa alasan jelas, padahal sangat mustahil direalisasi hanya melalui posisi wartawan.
Dimana kantor Redaksi batarapos.com sebagai penanggung jawab pemegang kewenangan hak patent Password Link Website yang memiliki legalitas resmi berbadan hukum, disertai alamat dan nomor kontak yang tertera sangat jelas.
Padahal pintu terbuka lebar untuk upaya hukum jika diinginkan bisa ditempuh, Apabila ada pihak merasa keberatan terhadap adanya anggapan kekeliruan serta kesalahan didalam sebuah pemberitaan tersebut, bahkan tidak ada larangan menghubungi Dewan Pers di Jakarta untuk berkoordinasi.
Seperti diketahui sebuah permintaan datang dari pihak TNI Batalyon Armed 21/105 Tarik/Kawali, Bone Sulsel, melalui informasi Letda Arm M. David Giri Wiradhika Perwira Staf Intelijen (Pasintel).
Terkait upaya penghentian tambang pasir yang sementara beroperasi di Desa Selli, dimana sebelumnya diduga pengelola tambang telah menyeret nama oknum instansi TNI hingga menuding mereka terlibat.
Hal ini diketahui melalui unggahan video story WhatsApp miliknya dan menyatakan dirinya akan aman seperti tidak akan tersentuh hukum, namun belum diketahui sikap maupun tindakan resmi dari pihak TNI tentang hal tersebut.
Meski demikian, aktivitas tambang diduga ilegal tersebut masih terus beroperasi, seolah para penambang menolak untuk menutup dan meghentikan kegiatannya, lantas siapa benteng pertahanan para penambang diduga ilegal tersebut sehingga intruksi APH pun tidak diindahkan.
” Saya sudah menyampaikan agar penambangan atau kegiatannya dihentikan kemarin, tetapi pengelola tambang pak Adrian (inisial AD), tetap buka,” jelas Letda Arm M. David Giri Wiradhika Perwira Staf Intelijen (Pasintel).
Saya diarahkan untuk bertemu karena Adrian sedang berada di Bone, akan tetapi saya sedang berada di Kota Bone dengan kegiatan tertentu. Sehingga tidak dapat memenuhinya.
Kini upaya koordinasi dengan Lembaga Organisasi Pers juga akan diambil terkait insiden aksi serangan teror oleh OTK yang targetnya ditujukan kepada wartawan Selain itu, kasus ini juga telah dilakukan pengaduan resmi kepada Aparat Kepolisian Polsek Bengo atas insiden yang dialaminya, dan masih dalam proses penyelidikan.