
Liputan : Yusri
Bone, batarapos.com – Upaya Presiden RI Prabowo Subianto melindungi kesejahterakan petani Indonesia, rupanya masih sulit dirasakan masyarakat, kebijakan yang dianggap pemerintah mampu memperbaiki kesejahteraan petani dan menstabilkan harga hasil bumi mereka hanya terdengar manis ditelinga.
Diawal kebijakan pemerintah tersebut justru berdampak buruk, bahkan cukup dikeluhkan para petani diwilayah Desa Selli Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone pada musim panen pertama kali ini, agaimana tidak, gabah para petani hanya dibandrol Rp. 6000 per kilogram oleh tengkulak plus 2 kilogram potongan per karungnya.
” Terpaksa kita jual daripada rusak, karena bulog ditunggu lambat,” Kata warga Desa Selli Baco (sapaanya) selasa 15 April 2025.
Namun berbeda nasib dialami petani lainya berinisial M, gabah sebanyak 43 karung atau kurang lebih 3 ton miliknya, rusak belum diserap pihak bulog wilayah Kecamatan Bengo.
” Sudah sembilan hari gabahku belum diambil bulog, sudah saya laporkan sampai sekarang tidak ada pi respon, kami sangat berharap bupati bone bisa mendengar keluhan kami,” Terang M.
Tidak hanya warga berinisial M, bahkan puluhan ton gabah petani masih tertumpuk sepanjang jalan kampung baru wilayah Desa Selli, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone tertutup terpal tidak terjual bahkan terancam rusak.
” Kami juga kebingungan, awal bulan lima sudah masuk musim cocok tanam gabah kami belum dibeli bulog, belum lagi hutang menumpuk di toko racun,” Keluhnya warga Desa Selli Baco (Sapaannya).
Hingga diberitakan belum ada keterangan pers pihak terkait.