Luwu Timur, Batarapos.com – Setelah melihat beberapa cuplikan video yang beredar mengenai suasana audiens di kantor DPRD Lutim, ada sesuatu yang mengganjal dipikiran para netizen, yakni adanya bahasa yang tidak senonoh dikeluarkan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (M. Siddiq BM).
Dalam cuplikan tersebut, anggota dewan dalam hal ini bapak Siddiq, wakil ketua I DPRD Lutim, dengan lantang menyebutkan “Batula**” atau maaf (biji pelir pria), hal ini yang menyebabkan dirinya viral di media sosial dan banyak menjadi bahan perbincangan, hal ini juga dibenarkan dari pernyataan anggota DPRD Lutim M. Siddiq BM dibeberapa media.
“Perilaku mereka yang demikian berhasil membuat saya terpancing (emosi),” kata Siddiq di salah satu media yang meliputnya, namun pimpinan aksi dalam hal ini, Ryan Adam dengan tegas menyebutkan.
“Kami selaku massa aksi tidak pernah mengeluarkan kata-kata pedas, menyinggung bahkan memancing emosi bapak Siddiq, hanya saja mungkin bapak Siddiq ini yang terlalu emosian sehingga keluarlah kata-kata tersebut. Saya juga mempunyai beberapa video yang membuktikan kalau pembicaraan kami berbasis data dan solusi namun selalu di bantah dengan nada yang keras,” ujar Ryan Adam.
Dibeberapa media pun menyebutkan bahwa ini ulah dari pimpinan yang kemudian ingin menghapuskan komite sekolah dan sumbangan-sumbangan dari orang tua, namun hal ini di bantah lagi oleh Ryan Adam selaku jendlap aksi.
“Hehehe.. saya rasa banyak media yang salah kaprah atau mungkin pernyataan Bapak Siddiq yang keliru, karna pada saat itu saya tidak pernah katakan bahwa ingin menghapus komite sekolah. Yang saya katakan adalah Hapus saja pungutan yang ada di sekolah, karna ini memberatkan orang tua, Ini juga di pertegas oleh wajendlap saya yang mengatakan bahwa bukan komite atau sumbangan orang tua yang di hapuskan akan tetapi “Pungutan” yang harus dihapuskan,” jelas Ryan.
“Saya hanya berharap agar komite sekolah lebih kreatif dan inovatif dalam menjalankan tugasnya, sesuai dengan yang tertuang dalam Permendikbud no.75 tahun 2016. jangan keseringan memungut nanti mental adik-adik kita menjadi mental pemungut,” tutup Ryan Adam. (Mus)