Bone, Batarapos.com -Digubuk reot terkesan tidak layak huni, Nenek Andi Nurumah tinggal bersama cucu semata wayangnya di Desa Pallae, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Gubuk berukuran sekitar 5X7 meter persegi tersebut merupakan peninggalan almarhum Muhammad Taharuddin, tidak lain anak kandung Andi Nurumah 10 tahun silam.
Kini kondisinya sangat memprihatinkan, seperti atap yang terbuat dari anyaman daun rumbia tersebut sudah lapuk bahkan bolong dan terbuka lebar. Begitu juga dinding yang terbuat dari kayu serta lantai gubuk tersebut sudah rapuh dimakan usia.
Saat musim hujan tiba, kedua penghuni gubuk reot ini tetap kehujanan meski berada didalam gubuk tersebut begitu juga perabot lainya. Namun janda miskin ini hanya mengandalkan baskom untuk menadah air hujan
Janda 3 anak hanya bisa pasrah menerima takdir ilahi, terlebih perekonomianya tidak memadai bahkan untuk kebutuhan sehari-hari saja harus ditopang tetangganya yang ibah melihatnya. Bahkan pernah sekali saat stok beras keluarga ini habis ia hanya memanfaat nasi aking sebagai penjanggal perut.
” Saya selalu dikasih beras dan lauk sama keluarga Hj. Ros [tetangga] dan keluarga Suharni,” Kata Andi Nurumah kepada batarapos.com saat disambangi dikediamanya kamis, 20 juli 2023.
Sebelumnya, Andi Nurumah merupakan keluarga peserta Penerima Bantuan Pangan Non Tunai melalui program Kementerian Sosial. Namun beberapa tahun terakhir program tersebut hilang tidak bisa dinikmati keluarga miskin ini lagi.
“ Pernah terima bantuan sembako dulu, tapi tidak tahu berapa kali saja tiba-tiba hilang bantuanya. Kalau tahun ini ada Bantuan diterima dari Kepala Desa berupa uang [BLT Desa],”beber Hj. Ros.
Kabar yang beredar bahwa rumah tersebut sempat di tinggal penghuni rupanya ditanggapi warga sekitar. Tidak lain tetangga dekat Andi Nurumah sendiri.
” Pernah memang ke Tarakan [Kalimantan Timur] tapi tidak lama, karena pengantin anaknya disana kemudian kembali lagi disini [Gubuk reotnya] karena sakit itu hari anaknya,” Kata Hj. Ros
Tim Batarapos.com/Yusri
