Luwu Timur, batarapos.com – Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Komite Rakyat Demokratik (Komrad) menggelar aksi demo di depan Mapolres Luwu Timur, Kamis (27/4/23).
Massa aksi menuntut agar Kapolres Luwu Timur dicopot dari jabatannya serta menangkap terduga pelaku korupsi dana Gapoktan di Desa Maramba dan Desa Lampenai kecamatan Wotu, Luwu Timur.
Aliansi Komrad menilai penanganan kasus dugaan korupsi dana Gapoktan tersebut lamban, pasalnya, kasus ini telah dilidik sejak tahun 2021 lalu namun hingga April 2023 ini penyidik belum menetapkan tersangka, bahkan hasil audit inspektorat telah diserahkan ke penyidik Tipidkor Polres Luwu Timur pada tahun 2022 lalu.
” Penanganan dugaan kasus korupsi dana Gapoktan yang ditangani oleh Polres Lutim terkesan lamban, hingga dugaan kami kuat bahwa kasus ini berpotensi ditutupi,” Ucap Adriansyah Putra selaku Koordinator lapangan Komrad.
Massa aksi juga menuntut agar Kapolres Luwu Timur dicopot dari jabatannya, hal itu dinilai tidak adanya ketegasan terhadap bawahan selaku penyidik kasus tersebut.
” Apakah para pimpinan tertinggi di Polres Lutim tidak tegas terhadap jajarannya dalam penanganan kasus? Jika benar pimpinan tersebut tidak tegas terhadap anggotanya maka kami anggap bahwa dirinya tidak layak menduduki bangku kepemimpinan, dengan kami Komrad menuntut dengan gran isu, COPOT KAPOLRES LUWU TIMUR dan SEGERA TANGKAP TERDUGA PELAKU TIPIDKOR DANA GAPOKTAN di LUWU TIMUR,” Ujar Komrad dalam seruan aksi.
Korlap aksi mengungkapkan bahwa aksi hari ini adalah aksi pertama dan akan melakukan aksi lanjutan di dua titik yakni di Mapolres Luwu Timur dan Polda Sulawesi Selatan hingga point tuntutan dipenuhi.
” Akan ada aksi lanjutan di Mapolres Luwu Timur dan Polda Sulawesi Selatan,” Ungkap Ardiansyah Putra kepada batarapos.com usai menggelar aksi.
Dalam seruan aksi Komrad juga Mendesak Kapolda Sulsel untuk memberikan atensi khusus terhadap Polres Lutim terkait penanganan dugaan tindak pidana korupsi dana Gapoktan di Luwu Timur.
Meminta Propam Polda Sulsel untuk melakukan pemeriksaan terhadap jajaran anggota Polres Lutim khususnya unit Tipidkor yang diduga lamban dan tidak transparan dalam penanganan kasus.
Wujudkan penanganan kasus yang bersifat transparan di tubuh Polri khususnya di Polres Lutim.
Tegakkan supremasi hukum di wilayah Sulsel.
Hingga dikabarkan, pihak Humas Polres Luwu Timur belum memberikan keterangan resmi kepada awak media terkait aksi yang berlangsung di Mapolres Luwu Timur.
Tim batarapos.com
Baca berita terkait dana Gapoktan :
Apa Kabar Gapoktan Desa Lampenai dan Maramba ? Sudah Setahun Proses Lidik Tidak Ada Kejelasan !
Soal Dugaan Penyelewengan Dana Gapoktan Desa Lampenai, Penyidik Tipikor Panggil Kelompok Tani
Dana Gapoktan Desa Maramba Diduga Jadi Modal Usaha Pribadi, di Rekening Tersisa 3 Juta !
Polres Luwu Timur Genjot Pemeriksaan Pengurus Gapoktan Desa Maramba dan Lampenai
Penyidik Polres dan Inspektorat Saling Tunjuk Hasil Pemeriksaan Dugaan Korupsi 2 Gapoktan di Wotu