Liputan : Tim batarapos.com
Editor : Nur Ainun
Luwu Timur, batarapos.com – Masyarakat tiga Desa di kecamatan Wotu, kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, keluhkan air bersih PDAM tidak mengalir.
Sudah lebih sebulan aliran air macet, bahkan masyarakat terpaksa kembali menggunakan air sumur yang kuning akibat tidak adanya air bersih PDAM.
” Sudah lebih sebulan air disini tidak mengalir, terpaksa pakai air sumur yang kuning karatan kembali, dari pada sama sekali tidak ada air,” Keluh warga Desa Madani.
Bukan karena kendala ada kerusakan maupun kurangnya debit air sehingga air tidak mengalir di tiga Desa tersebut yakni, Desa Madani, Desa Maramba dan Desa Tarengge Timur, rupanya aliran air ke rumah warga tidak mengalir lantaran sudah disegel oleh pihak PDAM Luwu Timur.
Alasan penyegelan itu menurut Nofri selaku Kepala Cabang PDAM Mangkutana, lantaran tiga Desa tersebut menunggak pembayaran hingga puluhan juta rupiah.
” Tiga desa ini melalui program Pamsimas, mereka menunggak pembayaran sehingga disegel, penyegelannya sejak sebulan lalu,” Kata Kacab PDAM Mangkutana.
Berdasarkan data tagihan PDAM, masing-masing Desa memiliki tunggakan diantaranya, Desa Maramba Rp. 9.179.000, Desa Tarengge Timur Rp.3.572.000 dan Desa Madani Rp.29.163.000.
” Kalau tunggakannya sudah dibayarkan baru bisa dibuka segelnya,” Ucap Nofri.
Sementara Kepala Desa Tarengge Timur, Desius Rantetana mengakui bahwa masyarakat memang sudah menolak pembayaran tagihan air lantaran aliran air sering macet.
Dia juga mengungkapkan bahwa tagihan masyarakat pengguna program Pamsimas selama ini selalu dibayarkan oleh Desa kekurangannya.
” Memang masyarakat sudah malas mau bayar itu, karena air saja itu jarang sekali mengalir, tapi tagihan lancar, setiap pembayaran, kami di Desa yang selalu tutupi kekurangannya, dimana kami mau ambil dana mau tutupi terus kurangnya,” Ungkap Kades.
