Bone, batarapos.com – Sebuah pelaksanaan turnaman yang seharusnya telah berjalan dengan baik sesuai harapan dalam menyambut hari jadi Kabupaten Bone yang ke – 692 tahun, dimana berlangsung di gedung Pemuda jalan Kawerang Komp.Gedung Pemuda, Kelurahan Manurunge, Kecamatan Tanete Riattang telah diwarnai Keributan, oleh salah satu perguruan Karate di Sulsel Jumat 25/2/2022 sekitar 17.00 wita.
Pertandingan yang berlangsung semarak dalam suasana penuh kedamaian tiba-tiba saja menjadi gaduh oleh ulah reaksi salah satu pihak dari perguruan karate yang merupakan calon peserta dengan mencoba membuat keributan pada turnamen yang sementara berlangsung ini. Dengan mencoba melakukan penyerangan kepada pihak dari perguruan lain yang juga telah menjadi peserta.
Lebih parahnya insiden tidak layak untuk dipertontonkan tersebut yang telah mengganggu suasana kenyamanan pelaksanaan turname yang sedang diliput media ini. Wartawannya mendapat tekanan.
Bahkan wartawan media ini yang sedang melakukan wawancara konfirmasi terhadap pihak yang diduga penyebab terjadinya keonaran maupun kegaduhan saat menerangkan klarifikasinya. Harus terganggu.
Dimana salah satu teman pihak yang bersangkutan tersebut juga tiba-tiba saja melakukan tindakan yang lagi-lagi diluar dugaan telah menimbulkan masalah baru. Dengan cara menghentikan wawancara wartawan yang sementara berlangsung dan mencoba menghalangi peliputannya bahkan mencoba merebut alat khusus rekaman suara milik wartawan. Dan meminta hasil rekaman liputan tersebut segera dihapus.
“Kamu wartawan, suami saya juga wartawan, hapus rekaman itu, hapus. Hapus itu”, ucap seorang wanita yang mencoba membuat keributan baru diluar ruangan geduang pemuda. Saat diliput wartawan.
Tidak hanya itu seorang wanita lainnya juga terlihat melakukan gerakan tambahan dengan menuding wartawan media ini tidak memiliki KTA.
“Ini mengaku wartawan tidak ada KTA nya”, tutur wanita yang mencoba memberi dukungan temannya sambil mengambil rekaman gambar video.
Melihat dan menyadari suasana semakin gaduh, suami yang bersangkutan yang sejak tadi disebut-sebut segera memberi penjelasan kepada istrinya tentang keberadaan hak-hak seorang wartawan.
“Dia benar punya hak (wartawan media ini) untuk merekam apa lagi dia punya identitas KTA”, tandasnya.
Sementara insiden keributan dalam gedung pemuda diketahui memiliki alasan tertentu menurut yang bersangkutan dalam hasil konfirmasi klarifikasinya telah memberi keterangan, namun keterangan atau penjelasan tersebut kemudian dilarang untuk dimuat atau diketahui oleh publik.
Atas insiden tersebut, sejumlah pihak yang tidak ingin diekspos identitasnya meminta panitia pelaksana tidak memberi ruang bagi para kontingen yang telah membuat keributan untuk diikutkan menjadi peserta turnamen.
“Mereka (yang bersangkutan) sudah diberikan solusi, dimana diminta menyelesaikan permasalahannya diluar dari kegiatan turnamen”, ungkapnya.
Sementara pihak panitia pelaksana Open Turnamen Karate yang sempat memberikan keterangan persnya beberapa detik sebelum insiden keributan dalam gedung pemuda terjadi. Mengatakan bahwa turnamen ini merupakan salah satu ajang bergengsi tingkat provinsi dibidang olah raga karate.
“Ini kegiatan open tournament karate di tahun 2022 Se Sulawesi Selatan dengan jumlah pesertanya itu ada sekitar 726 tercatat pada hari ini”, jelas Agusti.
Kegiatan ini juga kata dia merupakan ajang uji coba untuk Prapor prov di Kabupaten Sinjai maupun Bulukumba pada bulan September mendatang nantinya.
“Kalau ini kan ceritanya Forki, Forki adalah Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (PB-Forki) jadi siapa saja perguruan dari Sulawesi Selatan atau Indonesia bisa ikut (menjadi peserta) dalam pertandingan ini” paparnya.
Pada kegiatan open turnamen karate ini telah diikuti sejumlah perguruan Karatenyang ada di indonesia dintaranya seperti yang telah dikenal.
“(Yang bertanding tahun ini) Ada Inkado, Inkai, Inkamas, KKI, Wodukai, Bodukai, Sindoka, Inkanas, ada (sekitar) sepuluh perguruan lah (bertanding)”, pungkasnya.
Agusti sebagai pihak panitia juga menjelaskan bahwa pertandingan yang sementara berlangsung saat ini namanya Katak.
“Kalau yang dipertandingkan seperti pada hari ini adalah namanya Katak, ini adalah seni belah dirinya karate. Dia mempertunjukan gerakan-gerakannya”, tutupnya singkat, wawancara tidak dapat dilanjutkan karena sebuah insiden keributan tiba-tiba saja terjadi.
Tim batarapos.com/Zul/Yusri.