Makassar, batarapos.com – Lokasi Pasar Villa Mutiara Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar geger seketika pada malam hari pukul 21.00 wita. Barang jualan ikan basah yang dilapak diatas meja tiba-tiba saja dicabik-cabik secara membabi buta dengan senjata tajam yang dipegang pelaku. Tidak hanya itu meja dagangan beberapa pedagang lalu dibanting ke tanah, kemudian para pedagang dikejar memakai senjata tersebut berjenis parang yang sudah terhunus, Sabtu (25/7/2020).
Kaget bercampur sangat ketakutan dan tidak ingin mengambil resiko seperti dirasakan beberapa pedagang saat itu yang sedang membereskan dagangannya, dan hanya bisa pasrah, sambil berlari menyelamatkan diri.
Menurut keterangan para korban dan saksi Tempat Kejadian Perkara (TKP) kepada batarapos.com, kedatangan sosok pelaku menghampiri para korban dikenal adalah merupakan pemalak yang kerap memalak para pedagang setiap harinya, dan telah lama beraksi selama puluhan tahun atau sejak pasar ini beroperasi, serta belum pernah ditindak secara proses hukum.
“Setiap pagi hari (setiap hari), pelaku membawa kantongan lalu berkeliling di Pasar Villa Mutiara meminta jatah (memalak) ikan yang dijual pada setiap pedagang, dan hal ini telah berlangsung sejak lama (sejak pasar ini beroperasi)”, tutur salah satu korban yang merupakan pedagang ikan.
Jika tidak diberi jatah setiap hari pelaku tersebut kerap mengganggu keamanan dan ketertiban bahkan melakukan perusakan barang dagangan milik para pedagang serta mengancam memakai senjata tajam seperti kejadian yang terjadi pada saat ini.
Berdasarkan bukti laporan polisi nomor : STPLP/964/VII/2020/Restabes Mks/Sek.Biringkanaya pada hari itu juga, bahwa pria terduga pelaku pemalakan tersebut diketahui bernama Dg. Lolo diperkirakan berumur sekitar 40 tahunan juga dilaporkan melakukan pengancaman, dalam kronologis laporan korban yang diterima polisi menerangkan.
“Dalam kronologis sbb : Pelapor selaku korban menerangkan bahwa pada saat itu pelapor yang berada dilapak jualan ikannya didatangi oleh terlapor Lk.Dg.Lolo yang langsung bertanya ke pelapor bahwa kenapa ikan kecil terus kau kasihka dan setelah bertanya begitu terlapor langsung mengeluarkan parangnya dan langsung memarangi ikan jualan pelapor dan setelah itu membanting meja jualan ikan pelapor setelah itu terlapor berkata siniko anak sundaxx lalu mendekati pelapor dan pelapor yang saat itu merasa takut dan terancam langsung lari dan teman pelapor Lk.Dg.Tallasa yang baru tiba dari membeli es langsung disuruh lari juga oleh pelapor karena terlapor mengejar pelapir dan temannya tersebut. Atas kejadian tersebut korban merasa keberatan sehingga melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib untuk proses lebih lanjut”, lapor pelapor Hasbullah.
Lebih lanjut korban Hasbullah (36) usai membuat laporan polisi dalam konfirmasinya mengatakan Dg. Lolo warga Perumahan Lestari adalah kepala keamanan pasar yang direkrut oleh pengelola Villa Mutiara.
“Kami sudah menyampaikan kepada pihak pengelola Villa Mutiara (pelaku) Dg. Lolo tentang keresahan para pedagang pasar yang kerap dipajak-pajak (dipalak) setiap hari bahkan secara paksa disertai kekerasan, namun pihak pengelola tidak mampu menanganinya”, tuturnya.
Sedikitnya peristiwa pemandangan tidak layak ditiru seperti ini telah terjadi untuk keempat kalinya dilakukan oleh Dg. Lolo dan tidak pernah mendapat tindakan efek jera melalui proses hukum padahal telah meresahkan.
“Dia kerap mengancam para korban apabila melapor kepada pihak kepolisian, setiap hari pasar ini dibuka pada pukul setengah tujuh dan dia mulai keliling (memalak) membawa kantongan pada pukul sekitar delapan pagi meminta jatah dagangan para pedagang, apa bila ada yang tidak beres pada pagi hari (pemberian barang dagangan dari pedagang), maka sebentar dia datang lagi kerap dengan merusak lalu mengancam pedagang dengan senjata tajam”, sambung Hasbullah.
Lanjutnya lagi, Dg. Lolo mendatangi para pedagang di pasar mengaku sebagai keamanan yang menjaga barang-barang dagangan pedagang ikan disini yang disimpan di pasar Villa Mutiara, padahal dagangan ikan disini kerap hilang.
“Kami (para pedagang) tinggalnya jauh di Kabupaten Maros atau pangkep, tidak mungkin ikan kami bawa pulang diantar bolak balik pasti kami simpan disini”, pungkasnya.
Saksi mata lainnya Samsuddin (32) saat peristiwa terjadi juga menuturkan bahwa pelaku datang merusak dan mengancam di pasar Villa Mutiara berjumlah empat orang dengan mengendarai sepeda motor.
“Dia (Dg.lolo) datang bersama tiga temannya yang lain, namun mereka tidak bergerak masuk kedalam (mengamuk atau melerai), seandainya mereka (para pedagang) tidak lari mungkin akan terluka”, jelas Samsuddin.
Samsuddin sangat mengharapkan aparat Kepolisian bisa memberi rasa aman kepada masyarakat, “Kesabaran kami para pedagang sudah habis diperlakukan terus seperti ini, biasanya lapak saya setiap hari diambil sayurnya, terkadang kol dan lain-lain”, tandasnya.
Saksi sekaligus korban lainnya bernama Dg.Tallasa (50) juga dalam penjelasannya menjelaskan sangat keberatan atas tindakan Dg.lolo selama ini. Dan mengharapkan tidak ada lagi pemalakan yang terjadi pada waktu kedepan terhadap para pedagang pasar Villa Mutiara dan aparat Kepolisian bisa memberi rasa aman terhadap mereka.
“Barang dagangan ikan saya dirusak tanpa kuketahui penyebabnya, lalu saya langsung dikejar dengan parang ketika pulang dari membeli es, kasihan dagangan ikan saya rusak, seandainya saya tidak lari mungkin akan terluka”, ucap Dg.Tallasa.
Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi dari aparat Kepolisian Polsek Biringkanaya terlebih informasi keberadaan terlapor Dg.lolo terduga pelaku pemalakan disertai pengrusakan atau pengancaman yang telah meresahkan masyarakat. (Zul)