Luwu Utara, batarapos.com – Proyek pelebaran jalan poros trans Sulawesi kembali menuai protes oleh warga kelurahan Kappuna, kecamatan Masamba, Sulsel. Minggu (5/7/2020).
PT. Hospindo Internusa Jaya, selalu kontraktor pelebaran jalan trans Sulawesi dipertanyakan oleh warga yang tidak menerima pekerjaan Drainase yang dikerjakannya.
Anci (42) mengatakan pekerjaan Darainase yang dikerjakan sudah tidak sesuai dengan bestek pekerjaan, dimana para tukang menggunakan mal papan, dengan susunan satu batu bahkan ada yang di cor langsung.
Dengan pekerjaan Drainase tersebut pastinya tidak akan bertahan lama, dimana hanya menggunakan penopang batu pada bagian yang akan ditimbun, dan diaspal oleh rekanan nantinya, itu tidak akan terlihat sama sekali.
“Dengan mengunakan satu batu, kualitas drainase tersebut pasti tidak tahan bahkan ada yang langsung di cor oleh tukang, dan pondasi warga yang sudah ada tinggal dimanfaatkan oleh rekanan dan ada juga pondasi bekas reklame tidak dibongkar,” kata Anci kepada media, Minggu (5/7/2020).
Anggaran proyek sebesar 17 Milliar, sebelumnya ketua DPRD Luwu Utara, pernah melakukan terguran kepada rekanan dengan menggunakan gorong-gorong untuk sumur, dengan kualitas rendah, dipakai untuk saluran irigasi (saluran air) oleh kontraktor.
Kini pembangunan Drainase yang ada didepan rumah warga mendapat sorotan, bahkan warga tidak menerima dan protes atas proyek pembangunan drainase tersebut.
Anci bersama beberapa tetangganya protes pembangunan drainase tersebut, seolah-olah dikerja tampa bestek sebab bagian dalam drainase itu akan tertutupi oleh sertu lapisan jalan dan tak terlihat nantinya. (Drs)