11 Oktober 2024, 10:00 pm

Ratusan Hektar Lahan Masyarakat Kecamatan Malangke terendam, Ini Penyebabnya!


Luwu Utara, batarapos.com – Sekitar kurang lebih 500 hektar (Ha) lahan masyarakat khusus wilayah kecamatan Malangke, kabupaten Luwu Utara terendam banjir yang berdampak pada gagal panen sebagian lahan pertanian masyarakat.

Hal itu dikatakan Camat Malangke Mursalim,S.IP, saat dikonfirmasi melalui Via Telephone, Rabu (17/05)

“Kurang produktifnya lahan pertanian warga itu terjadi sejak banjir bandang melanda Luwu Utara, pada tahun 2019 lalu. Sementara untuk tanggul yang jebol di desa Putemata yang mengakibatkan banjir saat ini , kami masih menunggu laporan berapa kerugian masyarakat karena pemerintah desa masih merampungkan laporannya” ucap Mursalim.

“Stimasi lahan persawahan dan perkebunan yang tergenang atau terdampak banjir, berdasarkan hasil pemantauan di lapangan sekitar kurang lebih 100 sampai 150 hektar,” sambungnya.

Mursalim, menuturkan bahwa penyebab terjadinya banjir tersebut itu akaibat jebolnya tanggul di desa Putemata yang panjangnya sekitar kurang lebih 55 meter.

“Ini diakibatkan jebolnya tanggul didesa Pongo dan Polewali, sehingga air sungai Baliase yang menyatu masuk ke sungai Masamba, menyebabkan debit air sungai Masamba meningkat dan mengakibatkan banjir di kecamatan Malangke,” tutur Camat Malangke.

Lanjut Mursalim, dampak sosial yang terjadi kepada masyarakat yaitu beberapa pemukiman, persawahan dan fasilitas umum terendam banjir.

“jadi untuk saat ini kami melakukan penutupan tanggul yang jebol dengan menggunakan alat berat dari dinas PUPR Luwu Utara,” jelasnya

“Setelah penutupan tanggul, akan dilakukan normalisasi sungai oleh Balai pompengan jeneberang,” tambahnya

Sementara, Anggota DPRD Luwu Utara Amir Machmud, menyampaikan untuk saat ini pihaknya sudah turun kelokasi untuk melihat tanggul yang jebol

“Kami sudah datang tinjau lokasi bersama dinas PUPR, dan sudah ada juga alat dari Balai yang mau dipasang di tanggul tapi belum dipasang karena debit air masih tinggi,” ujarnya

“Sebenarnya sudah pernah ada alat dipasang tapi terbawa air. Jadi menurut informasi dari dinas PUPR, harus dipancang dulu terus dipasang alat polbek itu yang dari Balai,” kuncinya.

 

Tim batarapos.com/Dedhy

 

BERITA TERKAIT

TRENDING

JARINGAN SOSIAL

3,001FansSuka
263PengikutMengikuti
53PengikutMengikuti
3,190PelangganBerlangganan