Luwu Timur, batarapos.com – Komisi I DPRD Luwu Timur menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait pengadaan buku di SD dan SMP di Luwu Timur yang saat ini tengah berlangsung penyelidikan di Unit Tipikor Polres Luwu Timur.
Rapat Dengar Pendapat itu dipimpin Ketua Komisi I DPRD Luwu Timur Ir. Hj. Harisah Suharjo, berlangsung di ruang Komisi I, Rabu (2/2/22) pekan lalu.
Ir. Hj. Harisah Suharjo mengatakan bahwa yang hadir saat RDP hanya perwakilan pihak terkait bukan pihak yang terlibat langsung dalam pengadaan buku.
Perwakilan yang hadir di RDP masing-masing perwakilan dari Dinas Pendidikan, Pengawas Sekolah dan perwakilan sekolah.
“ Kita sudah RDP pekan lalu, tapi yang hadir itu semua hanya perwakilan saja bukan pihak yang terlibat langsung,” Kata Ketua Komisi I kepada batarapos.com, Senin (7/3/22).
Dalam RDP yang digelar Komisi I, tidak mengorek soal kualitas buku dan anggarannya, Komisi I hanya membahas soal proses penyusunan dalam buku dan bagaimana proses sehingga buku tersebut bisa diedarkan di sekolah.
Komisi I juga mengapresiasi kreatifitas guru-guru yang terlibat penyusunan naskah dalam buku yang mengangkat soal kearifan lokal, meski demikian apresiasi itu sebatas penyusunan naskah dalam buku.
“ Jadi dalam RDP ini kita tidak masuk ke soal kualitas buku maupun soal anggarannya, tapi kita lebih membahas soal proses bagaimana buku ini bisa hadir sampai diedarkan, dan ternyata naskahnya disusun oleh guru-guru di Luwu Timur, dan saya rasa kita semua apresiasi itu, jadi sekali lagi bahwa kita RDP bukan soal kualitas buku yang dikabarkan buruk maupun soal proses anggarannya,” Ujar Hj. Harisa Suharjo.
Untuk jumlah buku yang diedarkan menurut Ketua Komisi I DPRD Luwu Timur, berdasarkan jumlah murid, sementara untuk jumlah total belum dipaparkan.
“ Kalau jumlah bukunya itu sesuai pengakuan perwakilan yang hadir itu berdasarkan jumlah murid, kalau jumlah totalnya mereka tidak sebutkan, mereka juga mengaku kalau buku itu belum sepenuhnya diterima,” Ucap Ketua Komisi I DPRD Luwu Timur.
Tim batarapos.com
