Luwu Timur, batarapos.com – Kabupaten yang notabenenya adalah kabupaten yang mempunyai APBD terbesar kedua di provinsi Sulawesi Selatan ini, ternyata masih mempunyai masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan, Jumat (8/5/2020).
Terlihat dari postingan salah satu warga di Laman Facebook miliknya, yang memohon kepada para dermawan untuk sekedar mengulurkan tangan kepada satu keluarga yang hidup didalam sebuah gubuk beratap Rumbia, berdinding papan, dan berlantai tanah, serta dihuni oleh satu keluarga yang mempunyai keterbelakangan.
Dikonfirmasi terkait postingannya tersebut, Martha Tamara, mengaku kalau keluarga tersebut adalah tetangga dekatnya, yang hidup didalam gubuk beratap Rumbia dengan keadaan bocor, serta dinding rumah yang terbuat dari papan yang lapuk serta berlantaikan tanah, dimana para penghuninya hidup memprihatinkan, ada yang sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa, ada yang tuli, bisu, dan ada pula yang memiliki keterbelakangan mental.
“Iyya pak saya yang memposting diakun FB saya tadi sore, ibu itu punya 5 anak dimana anak pertamanya yang bernama Paluaran sama sekali tidak bisa apa-apa, anak keduanya Pantong yang biasa mencari nafkah dengan bantu-bantu tetangga kemudian dari hasilnya itu kadang dihadiahi beras, gula dan kopi” ucap Martha Tamara.
Lanjutnya lagi “Anak ketiga si ibu cacat mental, anak yang ke empat bisu dan tuli, sementara anak kelima normal namun telah berumah tangga dan hidup berkeluarga dengan bekerja sebagai penggarap lahan warga” tuturnya.
Diketahui, keluarga indok Bittang (80) atau yang biasa disapa indo Paluaran, hidup bersama keempat anaknya disatu gubuk di dusun Rende-Rende, desa Parumpanai, kecamatan Wasuponda, kabupaten Luwu Timur dengan keadaan yang sangat memprihatinkan, dimana untuk makan sehari-hari, mereka hanya mengandalkan bantuan dari para tetangga karena keluarga ini mempunyai keterbelakangan mental.
Ditambah lagi ditengah Pandemi Korona ini yang kita ketahui kebutuhan ekonomi semakin menurun, jadilah mereka terkadang hanya makan sayur, ubi, ataupun jagung karena para tetangga yang biasa membantu mereka pun turut merasakan kesulitan ekonomi ditengah Pandemi ini.
Saat berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari dinas terkait yang dikonfirmasi melalui WhatsApp oleh pewarta media ini. (AR)