Bone, batarapos.com – Entah apa yang merasuki fikiran dua gadis cantik asal Kabupaten Bone hingga ngamuk layaknya orang kesurupan dan membabi buta menghamburkan dagangan tantenya sendiri. Kedua gadis belum dewasa itu diketahui bernama Riska dan adiknya bernama Tika.
Peristiwa tidak terpuji yang dipertontonkan kedua gadis ini terjadi di Desa Sappewalie, Kecamatan Ulaweng tepatnya jalan poros Bone Makassar dan viral setelah videonya dipublis di group facebook (#Boneterkini).
Dalam video yang berdurasi 38 detik itu terlihat dua sosok wanita berpakaian warna hitam tengah mengamuk depan rumah orang tuanya. Gadis ini juga menghamburkan barang dagangan milik Darma (tantenya sendiri).
Darma yang saat itu berada di lokasi terlihat mencoba menghalangi dan meredam amarah keponakannya, namun emosi kedua wanita ini semakin tidak terkendali. Untungnya tidak terjadi adu jotos namun sempat jadi pusat tontonan warga dan pengguna jalan yang melintas.
Dalam konfirmasinya kepada batarapos.com Minggu siang 8 Mei 2022 dikediamannya, Tahir (Suami Darma) menceritakan kejadian yang menimpa keluarganya malam itu.
Awalnya anak kandung Tahir bernama Ayu tengah duduk bertiga diteras rumah bapak dari pelaku (Riska dan Tika) pada Jumat 6 Mei 2022 sekitar jam 10 malam, dimana rumah keduanya berdampingan.
Tidak berselang lama tiba-tiba muncul Riska berbocengan motor dengan adiknya Tika dan langsung mengusir ketiga orang yang duduk diteras rumah bapaknya tersebut.
“Dia langsung bilang kenapa kamu duduk disitu bukan rumahmu”, tutur Tahir menirukan bahasa gadis ini.
Tidak berselang lama kemudian tambah cerita Tahir, kedua gadis ini langsung mengamuk dan menghamburkan barang dagangan jenis buah sukun milik istrinya.
Padahal antara Darma dengan saudaranya (bapak Riska dan Tika) tidak pernah berselisih.
“Bapaknya ini (Riska dan Tika) saudara kandung dengan istri saya (Darma), bahkan sukun yang dijual istri saya dari bapaknya ini anak”, jelas Tahir.
Namun kasus perbuatan tidak menyenangkan menimpa keluarga Tahir rupanya sudah diselesaikan secara kekeluargaan melalui pemerintah Desa setempat dan aparat kepolisian wilayah hukum Polsek Ulaweng.
“Selesai mi ndik, apalagi yang berselisih ini keluarga sendiri”, kata Tahir.
Sementara itu, keterangan keluarga lainnya yang juga merupakan warga Desa Sappewalie, Kecamatan Ulaweng menilai perilaku Riska dan Tika diketahuinya sangat berubah drastis sejak kedua orang tuanya bercerai.
Bahkan kedua gadis bersaudara ini jarang dijumpai di Desa Sappewalie alias keberadaanya tidak menetap disuatu tempat.
“Ditaccpi tinggal ini anak”, tutur keluarga keduanya.
Lebih ironis lagi, sebelum mengamuk dan menghamburkan dagangan tantenya. Gadis ini sebelumnya juga sempat melaporkan bapak kandungnya di kepolisian, namun warga Desa Sappewalie ini tidak banyak bercerita terkait kasus yang dialami hingga berujung pelaporan.
“Pernah juga nalaporkan bapaknya itu, kalau tidak salah ingat sebelum bulan puasa kemarin“, cetus warga Desa Sappewalie yang identitasnya dirahasiakan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi yang diterima dari Riska maupun Tika.
Tim batarapos.com/Yusri