Liputan : Tim batarapos.com
Editor : Suriyani
Luwu Timur, batarapos.com – PDAM dan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan tak pernah akur, masyarakat pun jadi korban.
Masyarakat Luwu Timur yang hanya mengandalkan aliran air bersih PDAM untuk kebutuhan sehari-hari terpaksa harus mengeluarkan biaya tambahan membeli air dalam bentuk air galon untuk keperluan konsumsi dan mencuci saat aliran air PDAM macet.
Masyarakat mengeluhkan air PDAM yang macet hampir tiap pekan, ada saja penyebab air tidak mengalir, seperti kemarau, musim hujan yang akibatkan pipa rusak terkena longsor dan banjir hingga rusaknya pipa akibat pekerjaan jalan.
” Hanya di zaman air bersih PDAM kita beli air galon untuk mencuci, mandi dan masak,” Ujar warga dengan kesal lantaran air PDAM tidak mengalir sudah masuk hari ke tiga.
Belakangan ini, kerusakan pipa air PDAM rata-rata diakibatkan pekerjaan jalan yang tengah berlangsung di jalan Trans Sulawesi kecamatan Mangkutana, Luwu Timur.
Kerusakan pipa akibat pemeliharaan jalan tersebut ditanggapi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Selatan melalui PPK 2.5, menurut Irfan, pemasangan pipa yang tidak teratur sehingga saat pekerjaan jalan sejumlah pipa PDAM rusak terkena alat berat.
Kerusakan pipa akibat pekerjaan jalan itu bukan tanpa alasan menurut Irfan, selain jalur pipa yang tidak diketahui keberadaannya, juga berada dijalur jalan yang secara otomatis saat pekerjaan jalan akan terdampak.
” Ini pipa air jalurnya tidak diketahaui, saat berlangsung pekerjaan jalan rupanya berada di bahu jalan, sehingga rusak terkena alat berat, harusnya pemasangan pipa ini tidak dijalur aspal,” Kata PPK 2.5.
Sementara direktur PDAM Luwu Timur mengaku mengalami kerugian atas rusaknya pipa akibat pekerjaan jalan, menurutnya pihak PDAM tengah mengupayakan perbaikan.
” Semalam ini kami tetap lembur, kami juga sangat dirugikan dengan kejadian ini, rugi material dan tenaga serta pelayanan kami sama sekali mati,” Ucap Andi Maryam, Direktur PDAM Luwu Timur.
Ia juga mengungkapkan, bahwa pipa yang rusak tersebut merupakan pemasangan yang sudah lama, posisi pipa menurutnya berada diluar bahu jalan, namun saat pelebaran jalan, akhirnya pipa terkena badan jalan.
” Ini pemasangan dahulu dikerjakan juga oleh balai cipta karya dan saat pemasangan jalan kecil, dan memang itu masih dipinggir, setelah mau dilebarkan baru menjadi kebadan jalan, dan kalau mau dipindahkan butuh biaya yang sangat besar, sementara tidak ada dalam anggaran kami,” Ungkapnya.