25 Oktober 2025, 4:29 am

Bantu Wujudkan Luwu Timur Terkemuka 2021, Pemdes Mahalona Fokus Benahi Akses Petani

Towuti, batarapos.com – Mewujudkan mimpi Luwu Timur terkemuka di 2021 tidaklah mudah, namun kades Mahalona, Muhammad Ahyar punya cara tersendiri.

Salah satu cara yang ditempuh oleh kades Mahalona adalah memakmurkan petani untuk kesejahteraan petani itu sendiri, yang tentunya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat banyak didaerah, karena perputaran roda perekonomian akan semakin meningkat.

Bisa dibayangkan ketika hasil panen dari petani kemudian dijual didaerah itu sendiri kemudian diolah dan disalurkan kepada masyarakat didaerah itu juga, tentunya akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih menjanjikan.

Bukan tidak beralasan, seperti yang kita ketahui, kebanyakan hasil panen dari petani Luwu Timur dijual dan dibeli oleh para tengkulak dari daerah lain yang kemudian kembali menjualnya ke Luwu Timur dengan harga yang lebih tinggi.

Untuk itulah, kades Mahalona membuat satu terobosan untuk mengembalikan kejayaan Mahalona yang dulunya adalah lumbung padi yang dikenal sebagai penyalur beras terbesar di bagian timur kabupaten Luwu.

Sejarah mencatat bahwa dulunya desa Mahalona atau yang paling dikenal dengan nama Lampesue dulunya adalah salah satu daerah sebagai penghasil padi terbesar yang berjaya pada tahun 80an.

Namun seiring menjamurnya tanaman lada yang menjanjikan, secara berangsur petani yang dulunya bergelut dengan padi beralih kekomoditas Lada karena harga yang lebih menggiurkan.

Namun berselang setelah harga Lada yang dulunya meroket kini terperosok jauh, kini ramai-ramai petani kembali mengolah sawah yang dulunya ditinggalkan.

Dari situlah kades Mahalona, Muhammad Ahyar mulai memikirkan bagaimana cara untuk mengembalikan kejayaan Lampesue sebagai lumbung padi.

Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan membuat dan memperbaiki fasilitas jalan dan jembatan sebagai akses untuk mempermudah mobilisasi hasil dan alat pertanian.

Saat ini terlihat pemerintah desa Mahalona bersama masyarakat yang bergotong royong membenahi akses jalan tani dan jembatan yang sudah rusak dan sulit untuk dilalui.

Beberapa jembatan yang rusak dikarenakan banjir yang melanda desa Mahalona beberapa bulan yang lalu, namun karena perhatian dari pemerintah daerah, akhirnya sebagian besar jembatan yang rusak dengan sigap diselesaikan dengan anggaran yang dikucurkan oleh pemerintah daerah.

Bupati Luwu Timur Ir. H. M. Thorig Husler, yang turun langsung ke lokasi bencana meninjau akses petaninya tersebut, merasa prihatin dan langsung meminta untuk segera memperbaiki jembatan dengan dana yang ada, agar petani di wilayah tersebut bisa segera beraktivitas.

Dari 6 jembatan yang rusak diterjang banjir, masih ada 2 yang saat ini dibenahi menggunakan anggaran dana desa, selain pembentukan jalan tani untuk mempermudah masyarakat yang mayoritas petani di desa Mahalona.

“Untuk saat ini, kami fokuskan untuk membangun akses tani karena sebagian besar masyarakat di desa kami adalah petani,” ucap Ahyar.

Ditambahkan, “Kami berharap pemerintah kabupaten bisa membantu kami untuk pengadaan bendungan dan irigasi yang diperlukan untuk mendukung keberhasilan petani,” tutupnya.

Diketahui, 97% masyarakat desa Mahalona adalah petani. Yang mana Lada adalah komoditas yang paling banyak digemari, namun saat ini sudah banyak petani yang kembali menggarap sawah, sehingga pemerintah desa berharap kepada pemerintah daerah untuk membantu pembuatan bendungan dan irigasi untuk mendukung keberhasilan para petani di desa tersebut.(AR)

BERITA TERKAIT

TRENDING

JARINGAN SOSIAL

3,001FansSuka
263PengikutMengikuti
53PengikutMengikuti
3,190PelangganBerlangganan
error: Content is protected !!