Luwu Timur, batarapos.com – Baru tiga bulan selesai dikerjakan, proyek proteksi jembatan di Desa Kertaraharjo Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur sudah ambruk.
Proyek yang dikerjakan tahun 2020 lalu itu hingga saat ini belum juga dibenahi, akibatnya sawah masyarakat yang ada disekitar proyek tersebut mulai terkikis akibat gerusan air begitu juga dengan jalan tani yang nyaris terputus.
Kepala Desa Kertaraharjo Made Suartya mengatakan bahwa pemerintah Desa telah meneruskan keluhan petani ke Dinas terkait akibat dampak proyek tersebut namun belum juga direspon.
Bahkan proyek itu telah ditinjau oleh anggota DPRD Luwu Timur beberapa waktu lalu, meski telah ditinjau belum juga ada upaya pembenahan.
“ Itu dibangun tahun 2020, baru sekitar tiga bulan sudah roboh sampai sekarang belum dibenahi, ada juga sebagian yang baru roboh,” Kata Kepala Desa saat ditemui batarapos.com, Sabtu (26/2/22).
Hal itu dibenarkan oleh Hery, proyek itu dikelola oleh CV. Satu Raya pada tahun 2020, anggarannya kurang lebih 600 juta, pembangunan jembatan plus proteksi, ia membenarkan bahwa baru tiga bulan selesai dikerjakan sudah ambruk.
Ia berdalih bahwa ambruknya proteksi itu diakibatkan gerusan air pasca dikerjakan, pihaknya telah mengusulkan ke Dinas terkait untuk dilakukan pembenahan namun dengan catatan anggarannya ditambah.
“ Iya benar baru sekitar tiga bulan selesai dikerja itu sudah ambruk karena tergerus air, kita sudah sering ajukan pembenahan ke Dinas tapi belum diterima, karena dananya harus ditambah, kalau tidak gunakan lantai disitu pasti ambruk lagi,” Ujar Hery selaku kontraktor CV. Satu Raya.
Tim batarapos.com
