9 September 2024, 2:42 am

Bupati Morowali Utara Berkantor di Desa


Morowali Utara, batarapos.com – Bupati Morowali Utara berkantor di desa (Buka Desa) yang merupakan program inovasi yang dilakukan Pemda Morut, Provinsi Sulawesi Tengah, kembali dilakukan.

Kali ini program Buka Desa yang mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat itu dilakukan di Desa Lembontonara, Kecamatan Mori Utara, Jumat (28/4/2023).

Bupati Morut Delis Julkarson Hehi, Wakil Bupati H. Djira K, Sekda Musda Guntur, bersama para Staf Ahli, Asisten, dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melakukan pertemuan dengan Camat Mori Utara, para kepala desa, dan masyarakat setempat.

Selain pertemuan, beberapa instansi teknis yang terkait pelayanan publik, membuka pelayanan kepada masyarakat yang datang dari berbagai desa se Kecamatan Mori Utara.

Kegiatan yang sama sebelumnya telah dilakukan di tiga kecamatan yakni di Beteleme (Kecamatan Lembo), Tomata (Mori Atas), dan Ronta (Lembo Raya).

Pelayanan terpadu kali ini dilaksanakan disekitar gedung pertemuan Desa Lembontonara. Di tempat itu sejumlah instansi dan lembaga lainnya yang terkait dengan pelayanan publik melayani masyarakat.

Di antaranya ada pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk) dari Dukcapil, pelayanan BPJS, pertanahan, pendidikan, pelayanan KB, UMKM dan beberapa stand lainnya.

Di gedung pertemuan, Bupati Delis dan pejabat lainnya melakukan pertemuan dengan Camat, para kades dan perangkat desa serta tokoh-tokoh masyarakat.

Delapan kepala desa yang ada di Morut Utara mulai dari Kades Tiwaa, Tamonjengi, Mayumba, Era, Peleru, Tabarano, Lembontonara dan Wawondula, semuanya berterima kasih atas dilakukannya program Buka Desa. Mereka juga mengajukan uneg-unegnya serta usulan program desanya masing-masing.

Sebelum menjawab pertanyaan para kades tersebut, Bupati Delis menjelaskan, program Buka Desa tersebut merupakan salah satu inovasi Pemda Morut untuk mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat.

“Fakta membuktikan dari beberapa kali Buka Desa dilaksanakan, ternyata program ini memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terutama yang berkaitan dengan pembuatan KTP (Adminduk), pengurusan pajak, urusan pertanahan, BPJS dan lainnya,” jelas bupati.

Selama ini banyak sekali masyarakat yang enggan berurusan di ibukota kabupaten karena jarak tempuhnya yang jauh serta membutuhkan biaya. Belum lagi kalau urusan itu berlainan tempat.

Menurut bupati, program Bupati Morut berkantor di desa ini juga menjadi sarana bupati dan Pemda pada umumnya untuk bersilaturahmi dan berdiskusi dengan pemerintah desa dan kecamatan.

“Ada hal-hal yang bisa disampaikan dalam forum ini khususnya terkait kebijakan pemerintah dan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan desa,” jelasnya.

Dalam pertemuan itu, hal yang paling menarik dipersiapkan para kepala desa adalah tidak sinkronnya antara kebutuhan utama desa yang diputuskan melalui Musrenbang desa (musyawarah perencanaan pembangunan desa) dengan proyek yang turun di desa berdasarkan pokok pikiran (pokir) para anggota DPRD.

Atas pertanyaan ini, Bupati Delis memohon maaf kalau selama ini usulan-usulan melalui Musrenbang desa tidak maksimal dalam realisasinya. Ke depan hal ini akan semakin diperketat.

Ia mengakui keluhan para kades ini selalu muncul dalam kegiatan Buka Desa di beberapa kecamatan sebelumnya.

“Kami mohon maaf, ke depan kami akan menata kembali baik itu pokir atau apapun namanya, harus mengacu pada hasil Musrenbang. Karena yang paling tau apa yang dibutuhkan di desa adalah masyarakat desa itu sendiri,” ujar Bupati Delis.

Pada kesempatan tersebut, bupati juga langsung menjawab beberapa usulan kades seperti pembuatan jalan lingkungan, jalan tani, irigasi desa, perbaikan kantor desa, dan berbagai usulan penting lainnya.

“Usulan yang paling mendesak kita akan masukan pada anggaran perubahan tahun ini, dan lainnya tahun depan. Saya sudah catat semua ini,” tambah bupati.

Bupati juga menyampaikan bahwa pemerintah pusat sudah menyetujui untuk menurunkan anggaran melalui Inpres jalan untuk poros Panca Makmur-Bencue, Bencue – Era, dan Era – Tontowea total sekitar Rp 115 miliar.

“Rencananya diaspal semua. Mudah-mudahan tidak berubah. Kalau jalan poros ini selesai dikerjakan, akan sangat membantu masyarakat,” ujarnya.

Tim batarapos.com/Rudini

BERITA TERKAIT

TRENDING

JARINGAN SOSIAL

3,001FansSuka
263PengikutMengikuti
53PengikutMengikuti
3,190PelangganBerlangganan