
Liputan : Yusri
Gowa, batarapos.com – Proyek swakelola yang dikucurkan pemerintah pusat untuk kesejahteraan para petani di Desa Jipang, Kecamatan Bontonompo Selatan, Kabupaten Gowa rupanya disoal warga setempat. Pasalnya tidak pernah difungsikan petani.
Informasi warga Desa Jipang kepada wartawan, ada empat titik pro8yek dikucurkan pemerintah di Desanya diantaranya:
Proyek swakelola yang dianggarkan pemerintah pusat di tahun 2020 berupa pekerjaan saluran irigasi melalui dana APBN Bampen Pusat Ditjen PSP kepada Kelompok tani Baluburu Desa Jipang, Kecamatan, Bontonompo Selatan, Kabupaten Gowa.
Proyek pengembangan IrigasiĀ Bampen Pusat Ditjen PSP tahun anggaran 2020 perpompaan melalui dana APBN yang juga di kucurkan kepada kelompok Tani Biring Je,neĀ Desa Jipang Kec Bontonompo Selatan Kab Gowa juga bermasalah.
” Kalau bantuan kelompok tani Biring Je’ne mesin pompa airnya dicuri orang ,” Terang warga Desa Jipang berinisial A kepadaĀ batarapos.comĀ senin 27 Januari 2025.
Sementara proyek swakelola yang diperuntukkan kelompok Tani Kale, Desa Jipang, Kecamatan Bontonompo Selatan, Kabupaten Gowa, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat BBWS Pompengan Jeneberang satuan kerja O&P SDA Pompengan Jeneberang Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) tahun anggaran Tahun 2022 diduga dikerjakan oknum Kepala Desa berinisial AR Dg Palallo.
” Pak Desa (Desa Jipang red) yang kerja satu titik, Itu juga tidak pernah difungsikan petani,” Bebernya A.
Selain diduga dikelola oknum Kades berinisial AR Dg Palallo, rupanya oknum ketua Gapoktan berinisial MS juga mengelola proyek swakelola dari Kementerian Pertanian RI berupa proyek perpompaan PSP TA 2024 melalui kelompok tani Masale, Desa Jipang, Kecamatan Bontonompo Selatan, Kabupaten Gowa.
” Kami menduga keempat titik proyek di Desa Jipang, hanya mengatasnamakan Kelompok Tani saja, dan para kelompok tani juga dimanfaatkan. Kecuali kelompok Tani Masale karena memang dia bermodal dan ketua gapoktan juga disini,” Terang warga Desa Jipang berinisial A.
Warga Desa Jipang tersebut juga membeberkan jika keempat pekerjaan proyek tersebut juga tidak transfaran saat dikerjakan. Termasuk papan proyek kegiatan tidak terpasang dilokasi saat itu.
Lebih mencurigakanya lagi keempat bantuan ini dikerjakan dititik yang sama.
” Makanya kami heran, keempat proyek ini berapa anggaranya. Bahkan saluran irigasi yang sudah dibangun itu sudah rusak terbengkalai tidak pernah dinikmati petani dan mangkrak, makanya kami buka suara pak dengan harapan aparat penegak hukum bisa turun tangan,” Tegasnya A.