
Liputan : Yusri
Jeneponto, batarapos.com – Seorang pegawai honorer Puskesmas Bangkala, Kabupaten Jeneponto berinisial SL, warga kampung sulurang Kelurahan Tonrokassi Timur, Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto dilaporkan polisi.
Wanita 35 tahun ini dilapor atas dugaan penyerobotan dan pencurian kayu dilokasi tanah perumahan bersertipikat hak milik atas nama Hj. Darni yang berlokasi di Desa Tonrokassi, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto.
Korban menuturkan peristiwa tersebut terjadi pada hari senin 7 oktober 2024 sekitar pukul 10:00 wita. Namun bukan kali pertama dialami Hj. Darni dilokasi tanah miliknya, melainkan kedua kalinya berdasarkan laporan polisi dengan nomor LP/B/338/XI/Res.1.2/2021/Polda Sulsel, Res Jeneponto tanggal 22 November 2021 yang dilaporkan bernama Habibi suami pegawai honorer puskesmas.
” Suaminya sudah dipenjara kasus sabu-sabu, tidak lama kemudian istrinya Habibi masuk menebang pohon dilokasiku dan saya mengalami kerugian sepuluh juta,” Kata Hj. Darni saat diwawancarai batarapos.com jumat 28 februari 2025.
Tidak terima lahan perumahan seluas 3.214 meter persegi milikya di serobot oknum tidak bertanggung jawab, Hj. Darni resmi layangkan laporan polisi berdasarkan laporan polisi nomor: 162/X/2024/SPKT Polsek Tamalatea dengan harapan bisa mendapatkan keadilan secara hakiki.
Namun upaya itu seperti belum berpihak kepada Hj. Darni, laporan di layangkan hingga detik ini belum mendapatkan kepastian hukum, diduga mandek dimeja penyidik? begitu juga oknum pegawai honorer Puskesmas dikabarkan masih beraktivitas seolah tidak ada dosa apalagi kesalahan kepada korban.
” Saya sudah minta untuk dimediasi dengan menghadirkan Ibu (SL pegawai honorer puskemas) karena sudah dua kali menebang pohong dilokasi saya, tapi sampai sekarang tidak pernah dipertemukan katanya tidak enak sama pak Waka itu jawabanya polisi ke saya ada saksiku,” Beber Hj. Darni.
Hj. Darni warga Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa juga merasa tidak percaya lagi, terlebihnya pasca 2 laporan polisi yang di layangkan sebelumnya tidak membuahkan hasil.
” Saya juga bingung ini polisi, orang tidak ada suratnya diayani, saya punya sertipikat hak milik diabaikan laporanku,” Sedihnya Hj. Darni.
Sementara itu batarapos.com mencoba melakukan konfirmasi pihak pegawai honorer Puskesmas Bangkala berinisial SL, namun setelah mengetahui wartawan ia menutup telepon WhatsAppnya.